Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Model 10:10:80, Prinsip Ampuh Mengatasi Masalah Keuangan Anda

3 Juli 2018   07:57 Diperbarui: 4 Juli 2018   10:30 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi foto: boomerandecho.com

Setuju atau tidak, inilah kehidupan yang setiap orang menjalaninya. Bisa menjadi instrument untuk mengenal diri sendiri dan bisa menjawak ada apa dengan diriku, mengapa hidupku seperti ini, dan spertanyaan lainnya. 

Hidup seseorang tidak instan terbentuk mendadak, tetapi sungguh melalui sebuah proses yang panjang dan permanent, disadari atau tidak disadari. Pesannya sih, sadarilah, fpahamilah, dan arahkan proses itu pada tujuan yang benar dan tetat. Bisakah ? Sangat bisa. Sulitkah? Hmm, sangat sulit dan menyakitkan hehe..

Kembali kepada masalah keuangan kelurga, yang harus dipahami bahwa tidak ada satu keluargapun dimuka bumi ini yang tidak memiliki masalah keuangan dalam keluarganya. Kalau ada satu saja keluarga yang tak punya problem keuangan, kataktan siapa dia! Pemahamannyan adalah bahwa masalah keuangan keluarga bukan soal berkekurangan uang atau berkelebihan uang, tetapi ini soal sikap dalam mengelola keuangan keluarga itu. 

Sesungguhnya, masalah sikap ini juga berlaku untuk semua masalah yang dihadapi dalam keluarga, seperti menentukan sekolah anak-anak bisa menjadi problem kalau berbeda-beda pendapatnya dalam keluarga, atau masalah memilih jodoh, masalah membeli rumah, memilih pekerjaan, memilih lingkungan sosial, atau masalah-masalah lainnya. Semua itu akan menjadi masalah yang berat bahkan seperti lingkaran tak berujung bila sikap yang dipilih oleh si pengelola masalah tidak tepat atau salah.

Apakah mau berbagai strategi dan tips untuk mengatasi masalah keuangan keluarga yang dihadapi?. Jangan khawatir tersedia sangat banyak pelajaran yang bagus dan ampuh. Datanglah kepada Mbah-GOOGLE dan ketik "cara mengatasi masalah keuangan keluarga", Anda akan diberikan oleh Mbak Google.."Sekitar 7.940.000 hasil (0,39 detik)".  

Artinya sesungguhnya adalah setiap orang faham betul tentang masalah keuangan keluarganya, dan juga faham betul untuk menyelesaikan masalah bahkan cara-caranya secara detail juga tahu, tetapi tidak mau melakukannya. Kalaupun mau, hanya diawal kemudian kembali lagi ke kebiasaan lamanya, dan terus saja menikmati tentang masalah itu. Ini juga disebut "habits complexity", lalu menjadi lingkaran setan yang tidak pernah putus saja.

Prinsip 10:10:80

Sebagai contoh solusi sederhana dalam menyelesaikan masalah keuangan keluarga adalah Prinsip 10:10:80, yang sebetulnya merupakan nasehat kuno bijak nenek-kakek sejak dahulu dan nampaknya sangat ampuh mengatasi masalah keuangan keluarga, baik saat berkekurangan maupun saat berkelebihan. 

Prinsip ampuh ini mengatakan bahwa berapapun jumlah penghasilan yang didapat, sebutkan 100%, alokasikan hanya untuk tiga bagian saja, yaitu (i). 10%  untuk Tuhan, (ii). 10% untuk Investasi, dan (iii). 80% untuk biaya menjalani hidup.

Kesatu, 10% dari penghasilan Anda serahkan kepada Tuhan dalam bentuk persembahan di rumah ibadah. Ini prinsip sangat hakiki sebagai cerminan penghayatan dan pemahaman bahwa segala sesuatu dalam hidup ini, termasuk penghasilan yang didapat karena berkat dari Tuhan yang diyakininya. Pahami dengan sungguh-sungguh, bahwa apapun yang dipersembahkan kepada Tuhan terlebih dahulu, Tuhan pasti akan memberkatinya. Jangan pernah dibalik, 10% perdsembahan ini adalah yang UTAMA dan bukan sisa dari penghasilan Anda.

Kedua, 10% dari penghasilan agar disisihkan untuk disimpan, ditabung sebagai dana cadangan dalam memenuhi kebutuhan kedepan. Ini pasti tak mudah, tetapi inilah prinsip dasarnya, berkomitmenlah untuk menabung setiap mnendapatkan penghasilan. Bukan soal besar atau kecil, tetapi 10% saja disisihkan. Lagi-lagi ini soal komitmen dan menjaga konsistensi dalam bersikap. Sekali memutuskan seterusnya akan tetap bersikap betul, dan bukan kondisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun