Mohon tunggu...
yntrg18
yntrg18 Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Economic Development | Mahasiswa Berprestasi 3 FEB 2018 | Ekonom Rabbani | #MannJaddaWajada

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pandangan dan Harapan, Pantaskah Indonesia Menerapkan Sistem Ekonomi Islam?

19 Juli 2018   15:40 Diperbarui: 19 Juli 2018   15:58 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: twitter.com/wief_foundation

sumber foto: twitter.com/wief_foundation
sumber foto: twitter.com/wief_foundation
Pendapat dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kemiskinan dan ketimpagan pendapatan masyarakat merupakan isu dunia, yang harus diatasi secara bersama-sama. Menurutnya, salah satu yang bisa dilakukan adalah melibatkan Ekonomi Islam di banyak sektor, seperti industri keuangan Syariah. Meskipun keuangan syariah memberi peluang dalam pengentasan kemiskinan dan pemerataan pendapatan, Sri Mulyani menjelaskan, keuangan syariah masih menghadapi berbagai tantangan yaitu :

1. negara-negara Islam yang menjalankan sistem keuangan syariah masih memiliki tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah.

2. keterlibatan stakeholder dalam pengelolaan keuangan syariah masih sangat minim. Stakeholder tersebut, menurut Sri Mulyani, dapat berasal dari pihak swasta, hingga lembaga multilateral seperti Bank Dunia.

3. keuangan syariah saat ini membutuhkan pembangunan infrastruktur keuangan syariah hingga regulasi sebagai modal menjawab tantangan pengentasan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masyarakat.

4. keuangan syariah belum banyak diketahui oleh masyarakat. Sebagai contoh, sumber pendapatan keuangan syariah, seperti zakat dan wakaf yang hanya diketahui secara sekilas oleh masyarakat.

Bank Dunia juga berpendapat bahwa keuangan Islam juga merupakan strategi untuk upaya mengurangi kemiskinan, memperluas akses keuangan, mengembangkan sektor keuangan, dan membangun stabilitas serta ketahanan sektor keuangan di setiap negara. Menurut Bank Dunia sektor keuangan Islam memberikan manfaat bagi negara dalam tiga bidang yaitu :

Pertama, Pembangunan berkelanjutan keuangan Islam menawarkan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan mendorong kemakmuran bersama. Keuangan Islam dapat secara signifikan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi, mengingat hubungan langsungnya dengan aset fisik dan ekonomi riil. Penggunaan pengaturan pembagian laba dan kerugian mendorong penyediaan dukungan keuangan untuk perusahaan produktif yang dapat meningkatkan output dan menghasilkan pekerjaan. Penekanan pada aset berwujud memastikan bahwa industri hanya mendukung transaksi yang melayani tujuan nyata, sehingga mematahkan spekulasi keuangan.

Kedua,  Keuangan Islam membantu mendorong pengembangan sektor keuangan dan memperluas inklusi keuangan. Dengan memperluas jangkauan dan jangkauan produk keuangan, keuangan Islami dapat membantu meningkatkan akses keuangan dan mendorong masuknya mereka yang kehilangan layanan keuangan. Keuangan Islam menekankan pembiayaan kemitraan-gaya, yang bisa berguna dalam meningkatkan akses ke pembiayaan untuk orang miskin dan usaha kecil. 

Itu juga dapat membantu meningkatkan keuangan pertanian, berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan. Dalam hal ini, keuangan Islam dapat membantu memenuhi kebutuhan mereka yang saat ini tidak menggunakan keuangan konvensional karena alasan agama. Dari 1,6 miliar Muslim di dunia, hanya 14% yang menggunakan bank. Ini dapat membantu mengurangi kesenjangan akses keuangan secara keseluruhan, karena non-Muslim tidak dilarang menggunakan jasa keuangan Islam.

Ketiga, membantu memperkuat stabilitas keuangan. Ketika krisis keuangan global 2008 mengguncang sistem keuangan di seluruh dunia, lembaga keuangan Islam relatif tidak tersentuh, dilindungi oleh prinsip-prinsip dasar operasi mereka dari berbagi risiko dan menghindari pengaruh dan produk keuangan spekulatif.

hasanxch.blogspot.com
hasanxch.blogspot.com
Ekonomi Islam merupakan sarana dalam mewujudkan ekonomi masyarakat madani, kegagalan konvensional membuat terjadi penyimpangan dari nilai sosial dan nilai normative moral masyarakat sehingga sistem konvensional gagal dalam membentuk sarana ekonomi masyarakat. Sudah waktunya Ekonomi Islam diberikan kesempatan dalam Perekonomian Indonesia menjadi alternative sistem sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun