Mohon tunggu...
Yola Ichaa
Yola Ichaa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Rakyat Cerdas

5 September 2017   19:55 Diperbarui: 5 September 2017   19:57 2207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebenarnya ajang pemilu 2019 seperti sebuah pertaruhan besar bagi bangsa ini, karena, dasarnya pemilu merupakan sebuah wadah dalam mewujudkan aspirasi rakyat. Setiap pilihan rakyat itulah yang akan berjuang untuk rakyat. Dalam memilih calon pemimpin haruslah benar-benar cermat karena kesejahteraan Negara berada di tangan penguasa. Wajib bagi rakyat untuk memilih calon penguasa sesuai dengan harapan kita, bukan karena faktor kelompok.

Siapapun wakil rakyat yang terpilih, sangat menentukan kesejahteraan Negara ini. Maka dari itu, kedaulatan yang sebenarnya di Negara ini berada di tangan rakyat seutuhnya. Wakil rakyat yang terpilih harus sadar akan seperangkat hukum, agar jalan dalam kesuksesan lebih terarah. Kembali lagi semua ini bergantung kepada pemilih. Pemilih yang cerdas akan mampu membawa negara ini kepada terangnya kesuksesan.

Tokoh masyarakat diharapkan mampu memberikan arahan dan gambaran seberapa penting peran masyarakat dalam memilih calon penguasa. Memberikan pengertian bahwa pemimpin haruslah mampu bertanggungjawab dan memegang amanah. Tokoh masyarakat mampu memberikan arahan apa yang harus dilakukan pemilih untuk memikirkan siapa pemimpin yang tepat untuk bangsa ini, namun tetaplah harus secara netral dalam memberikan arahan. Pemilih harus mampu berfikir secara rasional dan independen.

Peranan penting tokoh masyarakat dapat kita jumpai faktanya di Kabupaten Yahukimo, Nias Selatan. Kabupaten Yahukimo sedang melakukan pemilu anggota DPD tahun 2009, di 37 distrik kabupaten. Dari sinilah terlihat bagaimana peran tokoh masyarakat di pertanggugjawabkan, dikarenakan kabupaten Yahukimo melakukan pemilu bukan dengan cara pencontrengan surat suara pada umumnya, namun menggunakan "kesepakatan" atau biasa disebut "aklamasi". Mahkamah berpendapat nahwasannya pemilihan umum dengan cara "kesepakatan" atau "aklamasi" merupakan sebuah model yang sesuai dengan budaya dan adat setempat yang harus diakui dan dihormati.

Tokoh masyakarat yang terpilih harus bersifat netral, tidakah condong kepada satu kelompok kecuali karena memang kelompok tersebut di rasakan pas dengan visi misi masyarakat dan dianggap mampu mengemban tanggungjawab dan kekuasaan kelak. Dalam memilih lagi-lagi pemilihlah yangmemgang peranan penting mau di bawa ke mana arah demokrasi kita ini. Bukan hanya penguasa saja yang mampu bermain politik, masyarakat-pun mampu berpolitik dengan cerdas, maksudnya politik yang dilakukan masyarakat ialah dengan tujuan memilah calon pemimpin manakah yang baik dan pas. Masyarakat mampu mendekati partai politik lebih dari satu partai, dengan tujuan untuk membedakan satu dengan lainnya.

Masyarakat mampu terjun langsung dalam partai politik yang ada, semakin masyarakat aktif semakin maju pula perkembangan paham hukum di antara masyarakat.  Partai politikpun merupakan sebuah wadah dalam menanggapi aspirasi masyarakat. Terbentuknya partai politik merupakan sebuah gagasan beberapa individu yang membentuk kelompok demi terwujudnya cita-cita bersama.  Namun, tidak jarang kita menemui sebuah permainan uang dalam setiap kampanye. Masyarakat yang berpolitik dengan cerdas bisa menerima uang dari siapapun namun harus di garis bawahi, jika calon penguasa sebelum sah menjadi penguasa sudah berbuat curang,  apalagi ketika sudah dihadapkn dengan dunia luas, mau diapakan Negara ini?  Lebih baiknya masyarakat tidak menerima apapun dari calon terpilih dan benar-benar memilih yang pantas menjadi penguasa dengan memegang teguh asas pemilu Luberjurdil, yaitu langsung,  bebas, rahasia, jujur dan adil.

Berpolitik dengan cerdas merupakan sebuah kunci yang harus dipegang masyarakat demi terwujudnya cita-cita bangsa dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat di harapkan mampu memilah-milah berita yang beredar sekarang ini dikarenakan semakin sengitnya pertarungan antar partai politik yang tak lain kornbannya adalah masyarakat yang terkecoh berita. Dalam menaggapi suatu berita yang beredar, sebaiknay masyarakat diam terlebih dahulu, jangan mudah tesulut emosi dan mencari kebenaran di media-media informasi lainnya. Dalam kenyataanya permainan politik sudah memegang kendali dunia pertelevisian. Satu stasiun televise dengan stasiun televise lainnya berbeda argumen. Terkadang masyarakat yang kurang cermat pun akan mudah berkobar api amarahnya hanya dengan beberapa kata yang seharusnya tidak diimbui d acara berita. Penulis menegaskan sekali lagi bahwa kemajuan Negara tergenggam di tangan rakyat dalam memilih pemimpin dengan cara berpolitik yang cerdas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun