kemarin ada memang ia campurkan ramuan cinta
pada tinta yang ada masih menyisa
lalu ia siramkan pada lembar hari yang terbuka
berharap pasti ini hari akan terasa indah
tiada jua terbersit curiga pada angin lalu
berembus terus dengan arah tiada tentu
berubah dan berubah di setiap denyut waktu
tanpa ada sedikit rasa malu
kemarin
ya, kemarin
setelah sepasang mata hadir menyapa
dan menyisipkan rasa rindu
dan kini hanyalah hampa tiba menyapa
kekosongan hari selalu dan selalu jadi cerita
pun berjuta wajah hadir kemuka
pun ramai kicauan tawarkan ceria
dan kini ramuan cinta hari yang lalu
terbuang sudah berganti tumpukan-tumpukan debu
dan hati kian rasakan pilu
tak tahu apa, entah marah entah malu
Bengkulu, 13 September 2017