Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesawat Terbang di Ketinggian 36.000 Kaki, Ada Apa di Sana?

11 September 2019   04:55 Diperbarui: 12 September 2019   04:50 2802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber website skift.com

Ditambah semakin tinggi terbangnya sebuah pesawat, semakin banyak bahan bakar yang harus dibakar untuk sampai ke sana sehingga ada beberapa kelemahan dengan ketinggian tertentu juga.

Karena di udara pun ada lalu lintas, terbang lebih tinggi berarti pesawat dapat menghindari burung, drone, pesawat terbang kecil dan helikopter, yang terbang di ketinggian lebih rendah. 

Pada website Your Mileage May Vary tertulis arah perjalanan pesawat juga dapat mempengaruhi ketinggian naiknya. Pesawat yang terbang ke arah timur (termasuk timur laut dan tenggara) akan terbang di ketinggian ganjil (misal 35.000 kaki) sedangkan semua pesawat yang terbang ke arah lainnya akan terbang di ketinggian genap. 

Pesawat dengan rute menuju ke arah yang sama juga sering direncanakan dan diatur terlebih dahulu sehingga pesawat berada 1.000 kaki di atas atau di bawah satu sama lain untuk menghindari tabrakan.

Pernah gag sih kalian memperhatikan kadang pemandangan di luar jendela pesawat cerah, tapi setelah tiba turun di bandara tujuan kok malah hujan? Nah Itu ternyata website Traveller menyatakan, ada hubungannya dengan ketinggian. Sebagian besar pesawat terbang di atas troposfer, tempat peristiwa cuaca biasanya terjadi.

Tentu saja, pesawat masih mengalami turbulensi. Kalian mungkin terkejut mengetahui kalau   justru turbulensi jauh lebih sedikit terjadi karena Ketinggian(altitude) yang dilalui oleh banyak pesawat komersial.

Menurut website The Points Guy, ketika pesawat melalui kantong udara dan angin kencang, pengendali lalu lintas udara (Air Traffic Controllers) terkadang menyarankan terbang di ketinggian yang berbeda untuk menghindarinya. Jadi terbang lebih tinggi sebenarnya dapat meminimalkan turbulensi.

Ketinggian yang lebih tinggi juga dapat memberikan pilot sesuatu yang paling berharga ketika mereka berada di udara, yaitu waktu. 

Jika terjadi sesuatu yang akan membutuhkan pendaratan darurat, ketinggian yang tinggi memberi pilot waktu lebih lama untuk memperbaiki situasi atau mencari tempat yang aman untuk mendarat dibanding jika mereka berada di pesawat kecil yang terbang dengan ketinggian 10.000 kaki.

Tidak semua pesawat dibuat untuk terbang pada ketinggian yang sama. Di website Thrillist disebutkan ketinggian pesawat ditentukan oleh berat dan kondisi atmosfer pada saat pesawat diterbangkan. 

Arah penerbangan (sebagaimana disebutkan sebelumnya), jumlah turbulensi (berdasarkan laporan oleh pilot lain di udara), dan durasi penerbangan juga merupakan faktor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun