Padahal orangtua yang bisa bekerja di rumah, seharusnya memiliki tugas yang tak kalah urgent dalam kondisi saat ini, yaitu memastikan seluruh anggota keluarga sehat dan terjaga daya tahan tubuhnya. Sudah pasti hal ini secara simultan harus disiasati seiring dengan kewajiban mendampingi pembelajaran anak dan menggantikan peran guru sekolah.
Di satu sisi guru juga dihadapkan pada dilema kewajiban memastikan anak didiknya terus belajar di rumah dan tidak ketinggalan materi pelajaran yang seharusnya diberikan di sekolah.
Jika kondisi belajar di rumah terus berlanjut, bisa-bisa saat anak-anak masuk sekolah sudah harus langsung dihadapkan pada ujian kenaikan kelas atau ujian penting lainnya.
Saat ini dengan metode jarak jauh, bisa saja terdapat banyak anak yang tidak melaksanakan kegiatan belajar di rumah dengan maksimal karena berbagai faktor. Entah karena orang tua cuek, terlalu sibuk, orangtua harus bekerja di luar, atau karena faktor-faktor lainnya.
Tentu saja ketika para siswa kembali masuk sekolah, pemahaman materi pelajaran akan tidak merata satu sama lain. Duh memang serba salah.
Semoga saja kondisi ini tidak berlarut-larut dan makin membuat pendidikan anak keteteran. Semoga pemangku kebijakan di bidang pendidikan sudah menyiapkan langkah-langkah tepat untuk mengantisipasi kondisi ke depan.
Jangan sampai ada yang terus menyuarakan "online-online" untuk kegiatan belajar dan mengajar, tanpa mempertimbangkan banyak faktor penggerusnya.