aku ingin memandang kedalaman matamu lama-lama
menyesap semua rahasia yang ada di bening sorot matamu
mereka-rekaÂ
barangkali ada aku yang sedang duduk santai berbincang denganmu
:tentang rumah, tentang masa depan, tentang kelak anak-anak kita
lalu senyummu mengembang tulus, meyakinkan dan menenangkan
"Dik, aku mau memiliki hatimu, tak hanya semalam, tapi bermalam-malam, tak berbatas, hingga waktu memisahkan kita," katamu, menggenggam tanganku erat, sedang bintang berkerlip di langit menjadi saksi
o, demi wajahku yang memucat,Â
tatapan matamu yang tajam mengguratkan keangkuhan seolah tak terjadi sesuatu antara diriku dan dirimu
tetapi aku adalah kekasihmu yang setia lagi  cinta
jika ternyata hanya bertepuk sebelah tangan, mengapa selalu perhatian yang kamu sematkan disetiap harinya