Ada waktu bagi saya untuk menempa anak-anak menjadi orang-orang yang bisa menjadi pahlawan bagi Indonesia. Sejauh ini pendidikan agama dan budi pekerti mereka menjadi perhatian utama saya. Karena saya yakin itulah landasan utama bagi penerus bangsa.
Disamping itu, sejak dini saya sudah perkenalkan mereka dengan dunia literasi. Buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya. Sebuah kata bijak yang saya yakin kebenarannya. Cara mudahnya dengan sering mengajak mereka ke toko buku misalnya.
Mereka harus menjadi penerus bangsa yang mencintai sesamanya tanpa membedakan suku dan agama. Apalagi darah mereka juga berasal dari dua etnis yang berbeda. Satu hal yang utama adalah mereka nantinya mereka harus sadar bahwa mereka harus 'membalas' kebaikan-kebaikan yang sudah mereka peroleh dari bumi yang mereka pijak.
"Bapak kok nggak pernah nulis lagi?" Sebuah pertanyaan yang dilontarkan anak saya yang paling bungsu beberapa waktu lalu. Terus terang saya kesulitan mencari jawabannya. Sesuatu yang mudah untuk mereka pahami.
"Momentum" itu jawaban dalam hati saya. Sebuah waktu yang tepat untuk kembali pada jalur saya. Caranya dengan membuang jauh-jauh ego pribadi dan melupakan luka-luka bathin. Back to my passion dan fokus pada keluarga. Memberikan kontribusi pada negeri melalui cara sederhana rasanya sudah lebih dari cukup.
Jayalah Indonesia, MERDEKA!