Mohon tunggu...
Putri Apriyani
Putri Apriyani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

NKRI Harga Mati! Apakah Peran Mahasiswa Dibutuhkan dalam Kemajuan NKRI?

7 Juli 2017   07:45 Diperbarui: 7 Juli 2017   07:55 11316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada suatu hal yang harus dibela dan dipertahankan sampai mati oleh seluruh rakyat Indonesia. Apakah itu? Ya, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan konsep kesatuan di seluruh wilayah negara Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Adanya sikap patriotisme dan nasionalisme dari seluruh rakyat Indonesia memicu munculnya slogan "NKRI Harga Mati".

Menurut saya, kalau slogan "NKRI Harga Mati" hanya digembor-gemborkan sedemikian rupa, hanya akan seperti ungkapan yang tanpa pembuktian sama sekali. Kenapa saya mempunyai opini sedemikian rupa? Rasanya pertanyaan ini sudah tidak perlu saya jawab lagi karena hanya dengan pembuktian yang nyata lah kemajuan NKRI bisa terwujud di tangan kita, tangan siapa? ya jelas tangan bangsa Indonesia sendiri.

Tidak cukup hanya sekadar digaungkan atau didengungkan terus menerus soal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai harga mati. Tetapi, seluruh lapisan masyarakat harus mau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu komitmen bersama. Karena itu, dibutuhkan langkah konkrit untuk merealisasikan hal tersebut.

Salah satu anugerah terbesar dari Allah adalah Indonesia yang sangat majemuk dan beragam serta mampu bersatu dalam satu wadah Negara Kesatuan ini. Sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat kesatuan Bangsa ini sebagai hamba-Nya. Justru kalau kita mengkufurinya maka akan melanggar ajaran agama yang di anut oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Orang yang berusaha membongkar dan meruntuhkan NKRI adalah orang yang menganggap bahwa wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan dianggap sebagai nikmat dari Allah Ta'ala, jelas menunjukkan bahwa orang tersebut mengkufuri nikmat-nikmat Allah, walaupun dengan dalih memperjuangkan agama tetapi dalih itu hanya retorika yang dibuat-buat saja untuk menutupi kekufurannya. Oleh sebab itu nikmat NKRI harus disyukuri dan dipelihara oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Semua orasi, pernyataan, dan pendapat mengenai NKRI harga mati dikatakan patut diapresiasi, tetapi itu belum cukup. Untuk merealisakan hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari harus ada tindakan nyata dari seluruh elemen bangsa dari Sabang sampai Merauke.

Sikap cinta tanah air, yang artinya mereka mencintai dan mau membangun tanah air menjadi lebih baik merupakan perwujudan dari sikap nasionalisme. Sikap Nasionalisme harus dimiliki oleh setiap warga Negara, sebab dengan adanya sikap cinta tanah air, mereka dapat menjaga dan melindungi Negara kita dari ancaman dalam bentuk apapun.

Sebagai bentuk kontribusi terhadap wilayah tempat ia hidup dan berkehidupan, setiap warga Negara seharusnya bertanggungjawab untuk memiliki suatu bentuk kecintaan kepada suatu Negara. Semangat bela Negara dan semangat filantropi terhadap Negara tercinta sudah sewajarnya dikembangkan sejak dini. Kita bisa mengimplementasikan makna mendalam ini dalam berbagai bentuk, akan tetapi semangat yang dibangun adalah semangat untuk senantiasa melakukan pengembangan diri dan pengembangan komunitas sebagai bentuk kecintaan terhadap Negara.

Karya nyata dan prestasi yang mampu menjadikan sebuah inspirasi bagi banyak orang merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk pembuktian Nasionalisme. Ini merupakakan implementasi dari bentuk nasionalisme dengan cara mengejar prestasi secara akademik dengan pembuktian hasil yang memuaskan yang tentunya diiringi dengan semangat inovasi dan kreatifitas untuk mengembangkan masyarakat.

Salah satu elemen yang terus bercita-cita mewujudkan bangsa Indonesia ke depan menjadi lebih baik dan menjadi negara yang berprestasi dalam segala hal adalah mahasiswa. Nasionalisme sebuah bangsa menentukan arah pergerakan bangsa tersebut kepada pilihan yang lebih buruk atau baik.

Hanya duduk di depan meja dan mendengarkan dosen berbicara bukanlah peran mahasiswa bagi bangsa dan negeri ini, dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya. Sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum adalah peran yang bisa dilakukan oleh mahasiswa bagi bangsa dan negara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun