Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga

Wiraswasta yang suka membaca dan menulis fiksi sesekali saja.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | Perempuan dari Blambangan (1)

9 Agustus 2017   11:38 Diperbarui: 10 Agustus 2017   00:56 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gaddafi-momen.blogspot.com

"Itu dia ya, yang dulu dibilang ibuk kosmu, Rehan namanya, Vin? "

"Iya, orang dari Lampung, kerja di proyek yang lagi merehab gedung belakang di tempat kerjaku. Apa penilaianmu, aku tahu matamu cukup jeli kalau menilai orang," tanyaku memancing. 

"Jadi, kita mau membahas tentang si Rehan itu sekarang? " menghisap dulu rokoknya lalu menyambung kata, "Instingku menangkap sesuatu yang tersembunyi dari sorot matanya. Yang kurasakan dari jabat tangannya, dia tipe orang sedikit kerja banyak bicara, punya banyak ide hanya dalam teori, praktiknya kosong alias penghayal, " tuh kan bener, sesama lelaki Noval lebih jeli melihatnya. 

"Hampir sama, Val,dengan kesanku. Tapi ya sudahlah!"

"Tapi kedatangannya sudah menunjukkan dia punya perhatian khusus sama kamu, Vin. Jujur deh, emmm. ..boleh dong, aku cem bu ru, " bicara Noval di potong-potong.

 Aku sudah hapal dan bisa membedakan, Noval sedang bercanda atau serius.  Yang barusan kudengar sepertinya bukan candaan. 

"What?  Jangan ngawur asal sembur bicara, "sudah mulai aneh lagi Noval, pikirku. 

Aku sendiri sebenarnya merasakan, bulan -bulan belakangan ini sikap Noval agak berlebihan. Dalam arti lebih mesra, sering menunjukkan prilaku layaknya kami pacaran. 

Apalagi kalau di depan teman-temannya, tapi akupun kadang merespon dengan sadar. Kalau lengan kekarnya melingkar di bahuku, akupun memeluk pinggangnya. Rasanya aman terlindungi kalau ada di dekatnya. 

Tapi hal itu tak pernah kami permasalahkam. Biarkan saja perkembangannya mengikuti alur waktu. 

Dan kemudian waktu itupun tiba. Satu tahun sudah kami lalui banyak hari bersama. Hingga kuliah Noval selesai sementara aku masih harus berkutat dengan diktat dua semester lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun