Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Setop Mengira Kompasiana adalah Koran Kompas!

18 September 2018   09:17 Diperbarui: 18 September 2018   19:56 1715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski begitu, menurut saya, Kompasiana mempunyai nilai jual tersendiri dibanding koran kompas. Ya, jika penulis di koran sudah pasti penulis yang mahir, maka di Kompasiana tidak harus begitu.

Jika di koran tulisan yang dihasilkan harus ilmiah, opini yang mempunyai analitis tinggi, fiksi yang sarat akan makna, maka di Kompasiana tidak. 

Kompasiana mempunyai nilai kebebasan yang tidak dimiliki oleh media berupa koran. Dengan begitu penulis tidak harus menyesuaikan tulisan dengan selera pasar. Penulis bisa dengan bebas mengekpresikan dirinya lewat untaian kata maupun kalimat.

Kurangnya sosialisasi tentang Kompasiana

Ilustrasi: www.hercampus.com
Ilustrasi: www.hercampus.com
Sosialisasi merupakan cara ampuh supaya suatu produk atau program dikenal luas oleh banyak orang. Nah salah satu penyebab Kompasiana masih sering dikira Koran Kompas, menurut saya dikarenakan kurangnya sosialisasi tentang Kompasiana itu sendiri. Terlebih Kompasiana meminjam nama besar "Kompas" di awal kata, jadi terbentuklah opini bahwa kedua media itu adalah sama.

Sosialisasi ini, saya rasa perlu dilakukan Kompasiana di kalangan mahasiswa dengan mengadakan acara "Kompasiana goes to kampus".

Saya rasa Kompasiana masih jarang melakukan acara seperti ini. Padahal sosialisasi-sosialisai di kampus akan sangat berguna, beberapa di antaranya adalah untuk:

1. Menghimpun minat mahasiswa untuk menulis

Ilustrasi: www.idntimes.com
Ilustrasi: www.idntimes.com
Semenjak saya posting tulisan Kompasiana di media sosial, banyak teman-teman saya yang menjadi terbuka tentang minatnya dalam hal tulis-menulis.

Ada yang minta saya ajarkan bagaimana caranya menulis, ada yang minta tips agar tulisan selesai, ada juga yang ingin sekali menulis tapi bingung harus menulis di mana.

Kompasiana bisa memanfaatkan minat terpendam para mahasiswa agar terhimpun dalam platform blog ini.

Semakin banyak penulis, semakin banyak warna tulisan, dan semakin banyak juga tulisan yang berkualitas. Hal ini tentunya akan menguntungkan Kompasiana yang tengah menuju visi beyond blogging.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun