Kasidi 118: MENGAMPUNI ITU INDAH DAN MUDAH
Ramai juga komentar diberikan pada catatan berjudul 'Mengampuni itu Indah dan Mudah' (Essi n0. 015) yang memang ditulis berdasarkan kisah nyata ketika suatu ketika saat tidak bertugas sebagai AI, mengikuti misa kudus seperti biasa di Gereja Katolik Santo Paulus, Juanda, Sidoarjo. Romo kepala paroki yang ketika itu memimpin misa dan berkhotbah tentang masalah mengampuni sesama, yang memang menjadi bacaan pokok minggu itu, entah mengapa tiba-tiba saja di tengah-tengah khotbahnya, berhenti, menoleh ke arah saya yang duduk di arah agak jauh sebelah kiri romo, dan bertanya pendapat atau pengalaman saya berkaitan dengan mengampuni.
Bagaimana, menurut pak Tri, apakah mengampuni itu mudah? Saya yang tidak menduga akan memperoleh pertanyaan semacam ini tentu agak 'gelagapan' juga dan jawaban yang diberikan -- rasanya tidak terlalu saya pertimbangkan ketika itu -- pada akhirnya mengejutkan saya sendiri juga. Saya jawab dengan suara lantang -- kurang lebih isinya begini - 'mengampuni itu indah dan mudah, romo ...'
Saya tidak tahu persis apa yang dalam hati romo kepala saat itu, begitu juga orang lain yang mengikuti misa, tetapi saya sendiri agak terkejut juga dengan jawaban 'ugal-ugalan dan sedikit sok ini'. Indah tidak masalah, tetapi mudah ...? Yah ... Â Apalagi jelas sekali ketika itu romo mengatakan walau perintah Yesus jelas tetapi bagi dia tetap sangat sulit memaafkan dan mengampuni, dan karena pernyataannya ini, romo lalu bertanya pada saya. Dan saya menjawabnya 'indah dan mudah'? Apa ini tidak kurang ajar namanya?
Tentu saja romo tidak memberi saya label kurang ajar saat itu, tetapi dari pernyataan berikutnya bisa ditebak kira-kira apa yang ada dalam hatinya. Romo mengatakan 'ya bersyukurlah kalau begitu karena bagi pak Tri memaafkan dan mengampuni itu indah dan mudah, sedangkan bagi saya sama sekali tidak mudah'. Yah ... saya diam saja tetapi rasanya banyak pandangan mata diarahkan pada saya ...
Selesai misa saya memang tidak membicarakan hal itu lagi tetapi sejumlah catatan saya tulis berkaitan dengan pernyataan 'ugal-ugalan' tersebut. Pernyataan berikut salah satu di antara sejumlah catatan lainnya. Terlepas apakah saya benar-benar dapat melaksanakan apa yang saya katakan ini dalam dunia nyata dengan setia dan konsisten, tetapi percayalah bahwa memaafkan dan mengampuni itu pastilah indah dan mudah. Sama sekali tidak ada keraguan dalam hal ini. Dan tentang ini jauh sebelumnya telah saya nyatakan dengan jelas, terang dan gamblang dalam salah satu bab buku berjudul 'PARADOKS 13 -- YESUS SANG PROVOKATOR' yang ketika masih dalam bentuk naskah pernah memenangkan Hibah Penulisan Buku Teks dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Buku ini sudah dicetak terbatas dan kalau tidak ada aral melintang akan segera dicetak lagi dengan bantuan dana dari universitas tempat saya mengajar. Draft naskahnya telah saya 'pajang' di etalase perpustakaan dunia maya sejak lama.
Singkat kata memaafkan dan mengampuni itu pastilah indah, mudah, berkah, amanah, dan tidak mungkin salah, karenanya beranilah melakukannya mulai hari ini bagi yang sebelumnya merasa sulit dan susah dan bagi yang sudah terbiasa ayo lakukan terus dengan hati ringan, riang dan gembira. Selamat memaafkan dan mengampuni kesalahan dan dosa sesama yang ternyata indah dan mudah itu. Kasidi 118 - Â tbs-11092011
