Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

10 Rumus "Gampang Cari Uang dengan Menulis Opini"

2 September 2019   23:35 Diperbarui: 2 September 2019   23:50 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku 'Gampang Cari Uang dengan Menulis Opini | Dok. pribadi

Penulis buku ini mewanti-wanti, niatan yang kurang kuat bisa mengakibatkan tulisan kita macet di tengah jalan dan tidak akan pernah selesai.

2. Benchmarking/Mencontek

Sebelum kita memulai proses penulisan, hendaknya kita membencmarking opini-opini yang sudah muncul di media massa yang akan kita tuju. Memang setiap penulis akan memiliki gaya tulisan masing-masing, namun wajib dicoba membaca barang 5 hingga 8 artikel opini yang sudah tampil sehingga kita menemukan 'warna' dari setiap opini di suatu media massa.

Beda media, biasanya beda juga 'warna'nya. Di sinilah tahapan kita 'melihat-lihat' tulisan orang lain dan mencontek cara menulis mereka yang sudah terbukti telah diterbitkan/dipilih oleh redaksi media massa tersebut.

3. Memilih Tema dan Tentukan Kalimat Kunci

Setelah menyerap 'gaya dan pola' tulisan yang sudah terbit di media yang akan kita bidik, maka saatnya kita menentukan tema opini yang akan dijadikan sebuah artikel. Ide opini ini bisa muncul dari mana saja.

Biasanya kita sudah mempunyai 'isu' tertentu di kepala kita yang ingin kita tuliskan. Saya sendiri biasanya menulis setelah memiliki suatu ide yang tampaknya menarik untuk dijadikan artikel.

Untuk pemula, penulis buku ini menyarankan agar mengambil tema yang sesuai dengan keahlian/bidang yang kita geluti sehari-hari. Ini akan memudahkan kita menyelesaikan hingga rampung.

Jika sudah memiliki tema, perlu selanjutnya kita konkritkan tema tersebut dalam sebuah kalimat inti. Dalam satu artikel opini, sebenarnya sudah cukup mengemukakan satu saja ide. Saya sendiri, saat menjalani aktivitas #writingmarathon cukup mengusahakan satu gagasan untuk setiap tulisan.

Teknik mengkonkritkan ide opini adalah dengan cara membuat sebuah kalimat atas tema yang sudah kita tentukan, seperti:

  • Kurikulum Nasional yang diterapkan di sekolah sekarang sudah tidak relevan.
  • Berakhirnya era akuntansi di tengah perusahaan digital dan start-up.
  • Kurang pahamnya Kepala Daerah terhadap pengelolaan keuangan dan aset daerah.
  • Layakkan Papua diberikan referendum?
  • Seberapa urgen pemindahan ibukota negara?
  • Impor beras harus segera dikurangi.
  • Tempat hiburan malam harus dilarang beroperasi saat bulan Ramadan.

Atau beragam perpektif lain kita terkait suatu isu. Ubah ide di kepala kita menjadi sebuah kalimat utama yang akan kita deliver kepada pembaca melalui sebuah artikel opini.

4. Membuat Outline dan Menyiapkan Data Pendukung

Dalam tahap ini, kita akan membuat kerangka artikel seperti apa hendak disampaikan. Poin-poin pembahasan apa saja yang dirasa perlu untuk diutarakan dalam rangka menyusun bangunan argument untuk mendukung kalimat kunci kita di atas.

Kerangka ini akan memudahkan kita dalam menulis dan menjaga ritme energi sehingga tidak kehabisan tenaga saat penulisan, juga untuk mengawal struktur argumen yang akan kita sampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun