Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Presiden Terkuat, Jegal Anies Baswedan-Ridwan Kamil, Relevansi Isu Joe Biden

18 November 2020   14:48 Diperbarui: 18 November 2020   14:49 31662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar CNBC Indonesia

Sang Presiden juga kelak harus kuat di dalam negeri.Dia harus berani menjadi presiden untuk Indonesia bukan untuk kelompok agama. Seperti yang dilakukan Bung Karno dulu. Soekarno pada masa itu menolak Indonesia dijadikan negara agama. Soekarno tahu bahwa Indonesia ini masyarakatnya Plural.

Maka mengakomodir satu kelompok saja, atau menonjolkan satu kelompok saja malah akan memperlemah Indonesia. Maka Indonesia harus punya sistem yang menyatukan keragaman masyarakatnya dalam semangat, satu kepercayaan, dan satu pijakan.

Maka lahirlah Pancasila.Sepuluh tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono adalah titik awal kebangkitan kaum radikal di Indonesia. Starting Point-nya ada pada kejatuhan Soeharto tahun 1998. Di masa pemerintahan SBY kaum radikal ini tumbuh subur.

Maka di tangan Jokowi kaum radikal ini diberantas. Organisasi mereka yang mulai membesar diberangus dan dibubarkan. Akhirnya merekapun bercerai-berai dan menyusup ke berbagai ormas serta lembaga di negara ini.

Maka hanya presiden yang kuat yang bisa melawan kaum radikal ini. Karena mereka mengatasnamakan agama. Inilah bahayanya. Masyarakat awam yang tidak kritis ikut-ikut saja tanpa peduli dampaknya.

Maka sejak kejadian pengumpulan massa oleh Habib Rizieq beberapa hari yang lalu, masyarakat Indonesia dapat mulai mempertimbangkan hal di bawah ini.

Mengeliminasi Calon Presiden yang Lemah

Kalau versi saya pribadi setidaknya dua calon yang akan menjadi presiden terlemah kalau terpilih adalah Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Kedua tokoh ini tidak pernah berani mengambil langkah kontroversi. Masalahnya langkah kontroversi kadang harus diambil selama itu menegakkan hukum.

Anies Baswedan baru saja dipanggil oleh kepolisian untuk mengklarifikasi Kenapa Habib Rizieq diizinkan untuk mengadakan pengumpulan massa. Itu juga yang terjadi di Bogor Jawa Barat. Dua Kapolda sampai harus dicopot karena Kejadian ini.

Padahal tidak memberikan izin pada suatu acara adalah hal yang biasa di tengah pandemi seperti sekarang ini. Hal itu juga yang terjadi pada event-event, tempat hiburan, hingga pernikahan. Semua yang berpotensi menimbulkan kerumunan dalam jumlah banyak harus dibatasi.

Demi bangkitnya sektor ekonomi, Bukan dilarang tapi dibatasi. Makanya kalau Anies Baswedan dan Ridwan Kamil adalah ksatria yang memegang pedang keadilan di tengah masyarakat harusnya mereka berdua tidak memandang bulu.

Apapun jabatannya Jika dia melanggar protokol kesehatan harus ditindak. Artinya kegiatannya harus dilarang. Saya berharap masyarakat Indonesia dapat belajar dari hal-hal kecil. Sejatinya kasus Habib Rizieq ini bukan hal kecil karena mempertaruhkan nyawa banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun