[caption id="attachment_344935" align="aligncenter" width="560" caption="ft.tjiptadinataeffendi"][/caption]
Meneguk Keindahan Pantai Wollongong
Pagi ini hari cerah. New South Wales baru melangkah memasuki musim semi yang mempersona. Karena tidak ada jadwal kegiatan penting ,maka saya dan istri ,memanfaatkan waktu untuk kembali mereguk keindahan pantai kota Wollongong ini. Dari kediaman kami di Mount Saint Thomas, hanya butuh waktu kurang dari 15 menit berkendara ,menuju kepantai yang senantiasa memukau.
Masih sepi pagi ini. Maklum jam baru menunjukkan pukul 7.30 pagi . Kendaraaan saya parkir dan kami berdua turun dari mobil. Seperti biasa,walau sudah jadi Opa dan Oma, kami tetap berjalan bergandengan tangan.
Begitu turun dari mobil dan melangkah mendekati pantai, mata kami menyapu keindahan alami disini, yang sungguh sungguh bagaikan lukisan mahakarya dari Sang Maha Pencipta. Bagi saya pribadi, setiap kali mereguk keindahan alam ,senantiasa mengelorakan rasa syukur di dalam hati dan jiwa saya. Saat saat begini, kami merasa berada di taman firdaus, walaupun belum pernah kesana.
[caption id="attachment_344937" align="aligncenter" width="614" caption="ft.tjiptadinataeffendi"]
Pasir putih yang tanpa noda, bergelut ceria dengan ombak yang berderai dipinggiran pantai.sungguh menciptakan sebuah suasana yang begitu serasi. Masih dilengkapi dengan simphoni alam ,berupa jeritan ceria burung burung camar, yang melayang dan menukik, sepertinya ikut merayakan sebuah kehidupan baru dipagi yang ceria ini.
Kapal kapal kecil masih terlelap dalam tambatannya ,sementara itu beberapa insan ,tampak sedang berjalan santai .Ada jembatan kecil dimana kita bisa menikmati lamunan ombak yang berderai,kendati resiko kecipratan air laut ,tersapu angina yang berlalu.
[caption id="attachment_344938" align="aligncenter" width="614" caption="menikmati keindahan alam.menggugah rasa syukur/tjiptadinataeffendi"]
Mercu Suar
Dari lokasi tempat kami duduk santai, tampak mercu suar ,yang menjadi ikon dari kota wisata ini. Merupakan satu satunya Mercu Suar yang masih berfungsi, untuk memberi arah keselamatan bagi pengguna transportasi di laut ,baik bagi nelayan, maupun pagi yang hobby mancing.
Bangku bangku duduk yang tersedia, tampak apik dan kekar. Tidak ada sampah yang berserakkan disepanjang jalan yang kami tapaki.Dariketinggian tempat kami berdiri, tampak sebuah truk khusus yang sedang membersihkan pasir putih yang terhampar, dari daunan yang jatuh dan terlempar ditiup sang bayu.
[caption id="attachment_344939" align="aligncenter" width="614" caption="tampak mercu suar,ikon wollongong/tjiptadinataeffendi"]
Ada café Menanti
Disini ada café yang menanti tamu. Bagi yang belum sempat sarapan atau minum dirumah, dapat menikmati secangkir kopi atau cappuccino hangat dengan harga 4 dollar ,plus sepotong sandwich ,roti plus keju dan telur ,seharga 3,50 .Hitung hitung , untuk sarapan pagi kami berdua mengeluarkan uang sejumlah 15 dollar. Sesekali yaa nggak masalah. Berhemat itu sangat baik,tapi tidak harus memotong arus kegembiraan hidup kita.
Menikmati secangkir cappuccino ,sambil menikmati keindahan alam disini, tanpa terasa membuat angan saya melambung ,kembali ke Indonesia. Kita memiliki pantai yang tak kalah indahnya,tapi seperti ada sesuatu yang kurang,yakni kebersihan lokasi. Karena seindah apapun sebuah tempat wisata, bila tidak dikemas dengan apik dan bersih, maka keindahan itu akan menjadi sirna dan pupus,serta tidak lagi mampu menjadi magnit yang menarik wisatawan
[caption id="attachment_344941" align="aligncenter" width="614" caption="ft.tjiptadinataeffendi"]
Keramahan Penduduk
Seperti biasa, kami berdua masing masing membawa camera saku. Bergantian jepret sana jepret sini, dengan niat nanti akan dipublih ,agar dapat dibaca banyak orang ,yang belum berkesempatan mengunjungi Wollongong.
Tiba tiba seorang wanita muda yang sedang berolah raga berhenti dan dengan ramah menawarkan, :” mau nggak saya foto kan anda berdua?” Sebuah tawaran yang sangat simpatik,tentu tidak kami sia siakan. Maka jadilah foto kami lagi action berdua.
Hal yang sangat kecil,hanya tawaran untuk membantu memotret kami, ternyata menambah point melengkapi nikmatinya mereguk keindahan pantai Wollongong di pagi ceria ini.
Kendati sudah bertahun tahun tinggal disini ,namun tidak pernah bosannya kami menikmati keindahan pantai dari kota wisata Wollongong ini. Walau sesungguhnya keindahan itu bersifat sangat relatif. Ada tempat yang mungkin tidak begitu indah dalam pandangan orang lain, tapi bagi diri kita sangat indah. Bagi saya pribadi, tidak ada tempat yang lebih indahdi dunia ini, melebihi keindahan kampung halaman ,dimana saya dilahirkan dan dibesarkan.
Pantai wisata kota Wolongong, 29 september, 2014
Tjiptadinata effendi