Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Orang Baik Bunuh Diri?

25 Juli 2017   08:27 Diperbarui: 25 Juli 2017   20:08 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan: sumber foto dan gambar :http://www.abc.net.au/news/2017-07-25/

Amat jarang terdengar bahwa koruptor atau penjahat lainnya yang bunuh diri. Kebanyakan yang kita baca dan dengar adalah kisah kisah tragis dari orang orang yang dikagumi,dari berbagai sudut pandang. Baik dalam hal ketrampilan memainkan alat musik,penyanyi dan beragam ruang kehidupan lainnya. Namun pertanyaan ,mengapa mereka melakukan aksi bunuh diri ini,tak seorangpun dapat menjawab dengan pasti,kecuali mereka sendiri dan Tuhan.

Mereka tertawa ceria,menghadirkan kegembiraan kepada ribuan orang dengan penampilan yang memukau,namun memendam masalah yang hanya mereka saja yang tahu,Ibarat sebatang lilin,menerangi orang lain,namun kemudian meleleh dan kehilangan cahayanya.

Salah satu kisah menyedihkan adalah tentang aktivis anti tracking Alice Eather ,yang mati bunuh diri bulan lalu. Seperti dilansir pagi ini, tanggal 25 Juli,2017  oleh ABC.net

"Less than a month ago Alice Eather, a popular and driven young woman, slipped off from a gathering of family and friends to the solitude of her high-set home in the NT community of Maningrida and ended her life."

www.abc.net.au
www.abc.net.au
Belum sampai  sebulan berlalu,sejak Alice Eather, seorang wanita muda yang populer dan akrab dengan semua orang, secara mengejutkan telah mengakhiri hidupnya di keheningan rumahnya  di komunitas Maningrida (terjemahan bebas).

Wanita muda ,yang baru berusia 28 tahun ini,selain tekun pada profesinya sebagai guru,juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Dikenal sebagai sosok  yang berkemauan keras ,energik dan selalu ceria,,Senang bergaul dengan siapa saja.Terlahir dari ayah yang seorang kulit putih dengan wanita Aborigin,   Alice mampu akrab pada kedua komunitas ini.

Setelah kematiannya, komunitas Maningrida berbaris di jalan-jalan untuk memberi penghormatan kepada Alice saat ia dibawa ketempat peristirahatannya yang terakhir,setelah menghadiri sebuah acara doa ,yang dihadiri oleh ratusan orang

Kita tidak kenal secara pribadi dengan wanita yang bernama Alice Eather ini,tapi kisah kisah perjuangannya,untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik dilingkungannya,tanpa kenal lelah,mungkin dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang,agar ikut peduli pada lingkungan dimana ia hidup.

Rest in peace Alice Eather!

Catatan: sumber foto dan gambar :http://www.abc.net.au/news/2017-07-25/

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun