Mohon tunggu...
Gunawan Suryana
Gunawan Suryana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

bekerja di Braga 137 Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

PULAU DESTROIE

14 September 2017   16:48 Diperbarui: 26 Oktober 2017   11:57 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sal takpernah menyukai Daeyu meski ia berguru pada perempuan itu. Baginya Daeyu masih tetap seorang Xillie, meski beberapa kali Daeyu berkata pada Sal bahwa ia telah meninggalkan profesi itu dan menjadi seorang Xavie.[]

Ereley sedang berjalan di halaman istana bersama beberapa muridnya. Murid-murid yang kebanyakan anak para pemuka yang sesuai perintah raja untuk terus menjadikan Ereley teladan mereka. Kebanyakan murid-murid itu adalah mereka yang cukup usia untuk memahami bahwa perang adalah hal yang harus mereka tetapkan dalam jalan hidup. Khususnya mereka yang merasa bahwa ilmu hitam sebagai senjata ampuh untuk menaklukkan.

Ereley berjalan dengan tubuh melayang, ia menggunakan ilmu sihir karena tubuh rentanya taklagi terkuasai oleh kekuatan alami manusianya. Pengalaman dan pelajaran hidup serta perlindungan para ksatria yang berpakaian besi digital menjadi hal yang menyesak di dadanya. Ia berbicara seakan ia akan meninggalkan dunia tapi melihat invasi ke Bumi makhluk takdikenal seperti Gorzorok bisa dengan tiba-tiba, hal ini tak ubahnya seperti mimpi buruk yang berkepanjangan.

Tapi ia takberusaha menjadi orang yang lelah akan situasi itu. Melihat anak-anak begitu serius memperhatikan ia bicara, lebih yakin dirinya bisa menjalani sisa usia dengan kekuatan yang terus bertambah. Dan satu hari ini ia menemukan suatu kejadian yang luar biasa bersama Lukas dan Endo di dekat danau. Sementara Parkinson membawa anak-anak lain ke kota tua. Lukas dan Endo adalah dua orang anak yang istimewa, Lukas adalah anak Pangeran Borean dan Endo anak perempuan Hikaru bangsawan Jepang yang diboyong Albert Si Kutu Buku.

"Anak-anak, apa yang pertama kalian akan lakukan ketika musuh menggunakan ilmu hitam untuk menyerangmu?"

"Berdoa."

"Lukas, siapa yang memberitahukan itu?"

"Aku pernah melihat seorang Muslim membuat kaku seorang penyihir di kota ini hanya karena ia berdoa, Kakek Ereley."

Ereley terhentak, Endo mengiyakan pengalaman itu. "Saya melihatnya bersama Lukas dalam perjalanan kemari, Tuan Ereley."

Perempuan tua itu kemudian tersenyum. "Mungkin mantra yang diucapkan si penyihir salah, jadi ada kesalahan mengakibatkan hal fatal baginya."

"Kami mendengar jelas, penyihir itu mengucapkan mantra sederhana." Sahut Lukas. Hal itu ditimpali Endo, usia mereka menguatkan pendengaran yang takterbantahkan. Ereley pernah mendengar mengenai ihwal doa, ia pernah mempelajarinya dari guru-gurunya di masa lalu. Tentang kekuatan doa dan kebiasaan orang Timur Tengah. Ia teringat King Ozman pernah berkata bahwa ia tidak mau berpikir yang luar biasa. Karena itu sama dengan doa yang terselipkan ketika seseorang berpikir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun