Mohon tunggu...
Gunawan Suryana
Gunawan Suryana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

bekerja di Braga 137 Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

PULAU DESTROIE

14 September 2017   16:48 Diperbarui: 26 Oktober 2017   11:57 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Malam memang tiba saat Daeyu hendak bersitegang dengan anak perempuan Edos. Dan mereka baru saja tiba di permukiman pinggiran kota. Mungkin perlu beristirahat, karena perjalanan dengan langkah kaki membuatnya kelelahan. Daeyu meminta anak perempuan Edos untuk menangguhkan perjalanan. Seperti yang terlihat, ia merasa perempuan muda itu juga kelelahan.

Sal disuruh bersama perempuan muda itu mencari tempat menginap. Hotel kecil mungkin bisa, ada nama Sribaduga terpampang di depan bangunan bertingkat tiga dari tembok tebal berwarna dinding kebiruan. Ketika masuk ke lobby kecil dari panggung kayu, banyak mata memandang. Kota jarang sekali pengunjung, sekali dua kali kadang itupun lebih banyak dikunjungi para pedagang atau pelarian dari negara lain yang di tempat asalnya merampok atau mencuri barang mahal.

Dan sementara Daeyu beristirahat di sisi kota di mana terdapat taman hutan yang terbengkalai, Sal dan anak perempuan Edos Si Pelaut mencari-cari tempat yang dinilai terjangkau untuk pelancong seperti dirinya.

Uang emas tidak laku di tempat ini. Mereka di kota hanya menerima kertas pembaca. Apa itu kertas pembaca? Alat tukar khusus yang hanya bisa ditukarkan di Arabia atau Innocent. Kertas itu terhubung dengan teknologi satelit dan jaringan komputer tingkat tinggi yang ditanam di Bulan. Bulan benar-benar satelit untuk siapapun sejak saat kertas pembaca diciptakan oleh pria bernama Hurip. Uang emas bisa ditukar di bank khusus di hotel dan itu harus antri lama.

Para pedagang sampai malam menunggu di hotel itu untuk menukarkan uang emas mereka. Kebanyakan mereka para penduduk asli yang hendak menjual hasil bumi mereka ke kota lain. Dan bank khusus untuk itu hanya di Sribaduga. Pemiliknya orang berkulit sawo matang kehitam-hitaman, sudah bisa ditebak darimana ia berasal. Ia sekaligus pemilik hotel dengan gaya arsitektur minimalis itu. Sering duduk di satu tempat kecil mengawasi keadaan. Tapi kadang-kadang ia tidak ada di sana, pengawasan memang ada sistem keamanan canggih dan tersistematis pengelolaannya. Brittane Area memang sedang membangun kembali situasi. Di mana-mana ada apapun yang dibuat dan didirikan. Dari pertokoan level A sampai Building Park yang dibangun oleh perangkat berat yang diterbangkan dari Arabia.

King Ozman sendiri melakukan investasi di tempat itu. Demi pembangunan pertahanan melawan ancaman dari dunia lain di setiap penjuru memang didukung oleh kerajaan itu. King Ozman adalah keturunan terakhir dari Ozman Granada yang meminta para Destroie menjaga pulau khusus mereka dari siapapun yang menginginkan rahasia pulau. 


Brittane Area seperti halnya tempat-tempat lain di Bumi pasca penyerangan kaum dari Planet Ozark yang tidak memiliki alasan datang ke Bumi kecuali hanya untuk mencari sumber daya untuk memperkuat planet mereka. Menggunakan manusia dan hewan mereka menyerang perlahan serta puncaknya invasi itu tertahan ketika para penjaga Pulau Destroie menemukan indikasi invasi perlahan itu di abad ke lima puluh semblian masehi. 

Perang terselubung dan terbuka takterelakan di tahun pertama King Ozman At-Thayarh diangkat menjadi sultan Arabia. Ia meminta bantuan para petinggi Pulau Destroie dan seluruh negeri di Bumi meski terlambat ditambah banyaknya halangan dari Bumi sendiri. Kini saat situasi di Bumi sedang tenang dan Kaum Gorzorok tengah memperhitungkan jumlah kekuatan mereka untuk kembali ke Bumi. 

Di Brittane Area, Daeyu dan Sal yang sedang beristirahat di sebuah penginapan. Sal meminta kamar terpisah, ia lelaki sementara Daeyu dan anak perempuan Edos itu jelas perempuan meski dari penampilan diri perempuan itu yang sengaja disamarkan ia bisa mengetahui siapa perempuan itu sebenarnya.

Daeyu juga meminta dua tempat tidur untuk kamar yang dipesannya. Sudah dipastikan perempuan berpakaian lelaki itu sepakat karena bagaimanapun dua orang sesama jenis pasti merasa canggung dalam satu kamar tetapi satu ranjang. Tapi di kamar mereka terlibat pembicaraan khusus yang membahas soal siapa Sal dan Daeyu juga terdengar oleh Sal bahwa perempuan itu menyebut nama dirinya sendiri yang Edos sendiri saat ia lahir ke Bumi memberikannya. 

Perempuan itu bernama Shindo Manami. Sal kemudian teringat pada Shin, seorang dari Saracen yang berprofesi sama seperti Daeyu di masa silam. Seorang yang terkait dengan sejarah kelam para Assassin. Sal mendengarkan pembicaraan itu, Daeyu sudah mengetahuinya dan akan selalu begitu. Sal selalu curiga pada dirinya, hal ini berkaitan dengan apa yang terjadi dengan desanya yang pernah dibumihanguskan sesuai perintah sang raja yang juga saudara laki-laki Daeyu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun