Kisah Omjay kali ini tentang kesombongan seorang guru penggerak yang sudah lulus program pendidikan guru penggerak Kemdikbudristek. Semoga bermanfaat
persaan yang tersekap oleh psikopat yang terkadang hangat sekalikus kejam menghujat
Menjaga keseimbangan antara bekerja, berkehidupan dan beribadah pada diri sendiri, sungguhlah tidak semudah membalik telapak tangan kita
Kesombongan, awal dari kegagalan membuat manusia lupa diri, lupa Tuhan.
berserahlah pada kelembutan hati raihlah abadi sejati
Betapa bahwa kesombongan atau keangkuhan itu bukannya akan melahirkan kemuliaan hidup. Melainkan malah akan menghancurkah sesuatu yang telah dibangun.
Mengingat bahwa dalam kerendahan hati terdapat kekuatan sejati dan keindahan hidup yang sesungguhnya.
Program Guru Penggerak Sebaiknya Direvisi dan Dievaluasi Presiden Baru. Inilah fokus tulisan Omjay kali ini. Semoga dbaca oleh para penentu kebijakan.
Manipulasi Kejujuran, Di balik kata-kata manis, Tersimpan niat busuk, Menyembunyikan kebohongan
Kesombongan dapat merusak hubungan sosial dan merugikan diri sendiri dalam jangka panjang.
Orang yang memiliki sifat sombong rata" susah di nasehatin, karena hatinya sudh keras akibat terselimuti kesombongan..
Di tanah Babilonia yang megah, Terdapat sebuah menara tinggi
Ikhtiar dan doa menjadi satu rangkaian untuk bisa menjadi hamba yang berpasrah kepada Allah, Tuhan yang maha pengasih dan penyayang
Kesombongan adalah sifat yang dapat merangsang seseorang untuk merasa lebih baik daripada orang lain atau untuk mengejar tujuan-tujuan egois.
Dalam perjalanan ini, ada dua penyakit rohani yang bisa membayangi kita: kesombongan yang dibawa oleh ilmu dan riya' yang melekat pada ibadah.
Bagaimana Membedakan antara Kepercayaan Diri dan Kesombongan
Ilusi ego memperkenalkan kita kepada dualisme ketamakan (ekstrem suka) dan kebencian (ekstrem tidak suka) yang menjadi akar dari segala permasalahan.
Sangat susah untuk mengakui kehebatan orang lain dalam setiap pencapaian baik dalam pekerjaan, pendidikan maupun dalam hal lainnya.