Mohon tunggu...
Syantrie Aliefya
Syantrie Aliefya Mohon Tunggu... Administrasi - Wiraswasta

Penggemar Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Kerapkali

19 Agustus 2016   15:47 Diperbarui: 19 Agustus 2016   22:52 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

manusia sering meminta kelebihan
ketika ia telah pantas diberi kecukupan
padahal sejatinya ia akan penuh kemuliaan
jika segala pemberan dihiasi dengan nilai kesyukuran 

manusia sering melewati garis perbatasan
ketika rambu-rambu memandu penuh aturan
bukan bermaksud untuk membuat kekangan
namun semata-mata agar hidup terus seimbang 

manusia kerapkali tak bisa rendah hati
ketika ego nafsi bertahta menguasai diri
ia betah berlama-lama terus berada di puncak tinggi
namun ia lupa tak selamanya sanggup mengokohkan kaki 

manusia kerapkali memaksa pada Tuhan
ketika logika keinginan mendominasi pikiran
padahal ia sudah diberi bekal dan kekuatan
namun ia tetap merajuk penuh kemanjaan 

manusia sering sekali meminta keridhloan
kepada Tuhan Pencipta semesta raya alam
bagaimana Tuhan akan memberi keridhloan
ketika semua karunia-Nya sering dilupakan  

Bandung, 19 Agustus 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun