Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kami Piknikus

7 Desember 2019   22:36 Diperbarui: 7 Desember 2019   22:40 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil menghabiskan sisa kue dan buah, kami sarapan pagi. Saya sempat menemani si sulung berenang karena si bayi tidur. Lumayan untuk olahraga pagi. Sejak lahir si bayi belum pernah bisa ada waktu berenang.

Tak lama kami berenang, kami pun beberes di kamar masing-masing sambil makan roti bakar. Salah seorang teman membawa pemanggang roti elektrik dan beberapa roti tawar untuk sarapan anak-anak. Perlengkapan kali ini benar-benar penuh makanan. 

Kami semakin kecewa dengan hotel ini saat kembali AC tidak berfungsi. Tegangannya naik turun membuat AC tidak terasa dingin. Baiklah kami akan segera check out dan tak akan pernah kembali lagi ke sini. Itulah yang membuat kami bertahan kepanasan.

Jam 12 siang, kami check out. Berdasarkan hasil rapat bapak-bapak, kami akan mencari tempat foto sambil makan siang. Diputuskan kami maksi di cafe di tebing tak jauh dari hotel. Tebingnya berada di jalan menuju Pantai Mawun dan Selong belanak. Jalan itu akan tembus sampai Lombok Barat searah jalan pulang.

Memang benar, tidak mengecewakan. Cafe itu menyajikan pemandangan yang sangat indah. Pantai dan perbukitan terlihat jelas dan tergambar cantik. Kami pun tak ingi melewatkan untuk mengabadikannya. Foto personil lengkap dengan sepuluh orang dewasa dan sepuluh anak in frame. Kami pun sempat mengabadikan foto keluarga kecil kami. Anak-anak kondusif karena banyak teman, jadi tidak ada yang rewel menikmati makanan western yang cukup bisa mengganjal perut.

personil lengkap, lima keluarga, sepuluh dewasa dan sepuluh anak-anak
personil lengkap, lima keluarga, sepuluh dewasa dan sepuluh anak-anak

Kami pun melanjutkan perjalanan ke Pantai Selong Belanak untuk menutup hari. Menuntaskan kebersamaan kami sambil menjajaki pantai yang searah. 

Mampir beberapa Masjid untuk melaksanakan kewajiban sebagai hamba. Kami tidak ingin liburan kami menjadi sia-sia saat tak mengingatNya. Kami berteman dalam kebaikan dan ketaatan, semoga diberikan jalan hijrah bersama. 

Pantai Selong Belanak memang cantik. Pasir putih dengan hamparan pemandangan tebing dan laut yang jernih. Karena banyak pantai seperti ini, kami tidak heran. Tidak ada yang mandi di pantai karena sudah banyak yang capek. Hanya saja, Naura sampat pipis di celana karena tidak kuat menahannya. Membawa anak memang banyak cerita. 

Ada yang rewel karena ngantuk, ada yang sibuk dengan mencari binatang laut, ada yang rewel minta mandi di pantai, tapi ada juga yang kelewat dingin dan lebih memilih ikut kumpul dengan bapak-bapak. 

Namanya Mas Danish. Si sulung dari sepuluh anak-anak yang super cool dan jarang ikut main dengan teman anak-anak. Lebih suka ikut ayahnya kumpul daripada bermain dengan anak-anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun