Â
kutuanghujan ke dalam kelopak mata
agar melarutkan gelisah rasa
senja meruncingkan sebuah perpisahan
menghadirkan pilu bersama bilurbilur luka
kulumat sepotong ikrarÂ
setianya menusuk jantung
rapuhkan penantian atas nama cinta
sedang embun tak lagi sanggup sejukkan jiwa
engkau dan aku
tak lagi kuasa lagi menorehkan kenangan pada langit
pena telah kehabisan tinta
dan kita terlalu renta untuk menghardik takdir perih
aku memilih pulang
pada lembahku di balik bebukit bisu
kembali menyusuri luka sekujur jiwa
Â
*PK 17217*
ilustrasi gambar Granito Ibrahim
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!