Mohon tunggu...
Sari Indah
Sari Indah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Bagi Sudirman Said Adalah Medan Perjuangan

17 Agustus 2017   11:41 Diperbarui: 17 Agustus 2017   11:44 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.detik.com/berita/d-3570617/sudirman-said-vs-ferry-juliantono-berebut-tiket-ke-pilgub-jateng

Dunia politik bagi sebagian orang seringkali ditempatkan dan dipandang secara negatif. Banyak politisi yang menempatkan politik sebagai arena perebutan kekuasaan, pertarungan intrik, dan lahan memperkaya diri sendiri dan kelompok. Sementara itu, banyak masyarakat memandang politik secara apatis, yakni medan pertarungan kekuasaan di antara orang-orang jahat nan brengsek. Pada dasarnya, sikap apatis masyarakat memang tidak bisa disalahkan, sebab sampai hari ini dunia politik memang bercitra buruk.

Namun, Sudirman Said berpandangan lain. Ia menyadari bahwa dunia politik memang memiliki sisi gelapnya sendiri, dan hal ini memang harus diakui. Tapi di sisi lain, tidak ada urusan publik yang bisa dilepaskan dari keputusan-keputusan politik. Misalnya, pendidikan, lapangan kerja, harga kebutuhan pokok, bahkan hingga persoalan kepercayaan juga sebagiannya diatur oleh politik, dalam hal ini lembaga-lembaga negara.

Artinya, politik juga memang sangat potensial berdampak besar dan mulia bagi masyarakat. Sebab itu, bagi Sudirman Said, dunia politik dimaknainya sebagai medan perjuangan. Baginya, Indonesia memiliki banyak tantangan; tingkat kemiskinan masih cukup tinggi, standard hidup masyarakat masih rendah, pendidikan masih bermasalah, pertumbuhan ekonomi masih lambat, infrastruktur terbatas, korupsi meraja-lela dan seterusnya. Tantangan ini justru merupakan kesempatan besar bagi orang-orang jujur, berani, dan mampu membawa terobosan.

Cara berpikir seperti ini memang tidak lumrah bagi politisi busuk. Sebab, bagi mereka yang melihat jabatan sebagai jalan untuk menumpuk kekayaan, tantangan tersebut mereka anggap persoalan sebab situasi ini dapat mengurangi pendapatan mereka. Tentu saja pendapatan di sini berarti korupsi dan cara-cara menyimpang lainnya.

Sudirman Said memang unik. Di saat orang apatis dengan dunia politik, dia malah optimis. Dia memang memahami dunia politik sebagai medan perjuangan. Dan seorang pejuang tidak terpengaruhi oleh pendapat, sentiment, maupun sikap orang lain. Selama perjuangan itu baik, maka hanya Tuhan yang pantas menilai.

Bagi Sudirman Said, kita memang seringkali terlihat frustasi dengan berbagai gambaran buruk dunia politik yang dicontohkan oleh para pelakunya, namun bukan berarti semua orang bersikap demikian Baginya, dalam sejarah pasti akan selalu ada adu kuat antara para pejuang dan pecundang, antara malaikat dan penjahat. Namun, dia menegaskan bahwa sejarah bangsa Indonesia adalah sejarah perjuangan, dan dalam sejarah itu pula kita mendapat contoh bahwa kebaikan selalu menang.

Klise memang. Tapi bukankah setiap perjuangan pada awalnya dianggap terlalu klise walaupun pada akhirnya perjuangan itu dinikmati oleh banyak orang. Optimisme ini membuat sudirman meyakini bahwa pada tahun 2018 ini, Indonesia niscaya akan mengalami perubahan signifikan ke arah yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun