Mohon tunggu...
Ruhi Adilah
Ruhi Adilah Mohon Tunggu... Desainer - Hallo!! Selamat datang di halaman Kompasiana ku.

Jika aku tak bisa berkata, maka izinkanlah aku untuk menulis Temukan saya di Instagram @ruhifna__

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah, Luangkanlah Waktumu Sedikit untuk Anakmu Ini! Aku Cemburu

13 Oktober 2019   07:55 Diperbarui: 13 Oktober 2019   08:37 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting.dream.co.id

Jam kerja kantor rata-rata sama, 8 jam sehari dalam 5 hari seminggu. Tapi nyatanya, kamu hampir tak pernah pulang tepat waktu. Bekerja hingga larut, dan tak jarang saat akhir pekan pun masih disibukkan dengan acara kantormu. Setiap hari, aku hanya menginginkan kamu dan waktumu. 

Tapi yang terlihat saat aku membuka mata hanyalah kata "pamit". Iya!! Kamu seperti biasanya, terburu-buru untuk berangkat bekerja tanpa menyisahkan waktu sedikit pun untuk menunggu dan mengantar aku berangkat sekolah. 

Begitupun juga saat aku ingin memejamkan mata pada malam hari, yang terlihat adalah wajah lelahmu yang membuat aku tak ingin mengganggumu. Apa aku salah jika memendam cemburu? Apa aku salah jika aku cemburu karena kamu lebih mengutamakan pekerjaanmu daripada aku  yang seorang anakmu?

Iya memang, aku paham betul, bekerja merupakan salah satu aspek lain yang harus kamu perhatikan. Aku pun mengerti, jika yang namanya pekerjaan itu akan terus datang tanpa henti. Disitulah gunanya prioritas, mana yang menjadi tanggung jawab sehari-hari dan mana yang bisa dilanjutkan esok hari.

Apa kamu lupa bahwa aku terlahir menjadi keluargamu? Apa kamu juga tak ingat, bahwa kamu pun bertanggung jawab atas semua hal tentangku? Aku ini anakmu, aku ingin diprioritaskan. Aku ingin merasakan kasih sayang sepenuhnya. Sama halnya dengan teman-temanku yang mendapatkan haknya sebagai seorang anak. 

Seorang anak yang setiap pagi diantar sekolah. Seorang anak yang setiap pulang sekolah ditunggu dengan harap cemas. Seorang anak yang setiap hari liburnya berkumpul bahkan berwisata dengan keluarga kecilnya. Seorang anak yang menjadwalkan waktunya untuk sekedar bermain dengan ayahnya. Apa aku salah? Aku hanya ingin waktumu. 

Waktu yang mampu membuat aku merasakan bahwa aku adalah seseorang yang istimewa di kehidupanmu, bukan pekerjaanmu. Aku ingin berbincang-bincang denganmu. Aku ingin kamu mengetahui keluh kesahku setiap saat. Aku ingin kamu menyadari tumbuh kembangku. 

Aku ingin kamu mengetahui masalah percintaan yang anakmu hadapi ketika dewasa. Aku ingin semua itu, bukan terus-terusan disuguhi wajah lelah dan ngantuk mu saat pulang kerja terlalu malam.

Mungkin lemburmu memang dibayar, tapi bukankah hidup tak selamanya tentang uang? Apa kamu selalu rela menukar waktu bersama orang-orang yang kamu sayang dengan rupiah itu? Aku tahu, kamu bekerja untuk hidupku, aku tahu kamu bekerja untuk menafkahi keluargamu. 

Aku tahu kamu bekerja demi semua kebutuhanku dan keluargamu. Tapi apakah kamu tahu bahwa yang utama bukan itu yang aku butuhkan? Ayah, aku tak butuh uang yang berlimpah untuk sebuah kehidupan. Aku tak butuh semua kebutuhanku terpenuhi. 

Yang aku butuhkan adalah kamu dan waktumu. Mungkin di dunia kerja, klien dan bos adalah orang yang penting untukmu, tapi sadarkah bahwa disini juga ada aku dan keluargamu yang menunggumu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun