Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

RI Siap Beri Bantuan Paska Teror Bom

23 April 2019   05:00 Diperbarui: 23 April 2019   05:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa Grup Facebook saya melihat mereka memposting insiden tersebut dengan judul "Pray For Sri Lanka". Mereka turut berdukacita dan bersimpati kepada para korban dan mendoakan agar masalah segera terselesaikan.

"Bantu Saudara Kita. GBU".

Ada juga postingan "Sri Lanka Berduka".

Dari klub sepakbola juga memberikan penghormatan kepada korban bom. Di antaranya dari Real Madrid dan Paris Saint-Germain.

Dari para pemimpin dunia, Paus Fransiskus dalam misa perayaan Paskah juga mendoakan dengan rasa kasih kepada seluruh korban dan komunitas Kristen di Sri Lanka.

Adapun Perdana Menteri Inggris, Theresia May menulis dalam akun Twitternya. Theresia May menyampaikan simpati yang mendalam. Tindakan kekerasan yang mengerikan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga lewat akun Twitter-nya juga turut berdukacita atas apa yang terjadi pada perayaan Minggu Paskah. "Ini adalah serangan terhadap kemanusiaan," katanya.

Masih menjadi tanda tanya siapa dalang dari perbuatan kekerasan itu?

Sejak terhentinya perang saudara sepuluh tahun lalu, sulit dipercaya kalau pemberontak Tamil Eelam yang bertanggungjawab. Mungkin ada motivasi tertentu?

Sebelum 2009, pemberontak Tamil di Sri Lanka sering bentrok dengan pemerintah dan meledakkan bom, hal ini disebabkan karena sekitar 15 persen warga Tamil di sana ingin mendirikan negara sendiri.

LTTE (Liberation Tigers of Tamil Eelam) atau Pembebasan Macan Tamil Eelam dalam aksinya saat itu sering menyerang hotel yang banyak wisatawannya, kuil Buddha, Bank Negara, dan Pusat-pusat Perbelanjaan.

Mayoritas penduduk Sri Lanka 70 persen beragama Buddha dari 21 juta penduduknya. Disusul Hindu, Muslim, dan Kristen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun