Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

RI Siap Beri Bantuan Paska Teror Bom

23 April 2019   05:00 Diperbarui: 23 April 2019   05:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghimbau pemerintah Sri Lanka segera menyelidiki dan mengungkapkan siapa dalang peledakan bom pada hari Minggu (21/4/2019).

Dan MUI juga minta pelakunya diadili dan dihukum seberat-beratnya.

Selain mengecam keras aksi biadab itu, MUI melalui Sekjennya Anwar Abbas meminta agar insiden itu tidak dikaitkan dengan agama pelakunya.

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia di Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta, Senin (22/4/2019), Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan rasa simpati kepada korban dan keluarganya dan mendoakan korban luka-luka segera pulih.

Dubes Sri Lanka Dharsana M Perera menyambut hangat ucapan belasungkawa yang mendalam dari pemerintah dan rakyat Indonesia tersebut.

Juru bicara Kemlu Armanatha Nasir menyebutkan bahwa menteri Retno menyatakan pemerintah Indonesia siap memberi bantuan jika dibutuhkan untuk pemulihan.

Pemerintah Indonesia juga menghimbau kepada WNI di Sri Lanka agar hati-hati, menghindari lokasi-lokasi yang diperkirakan menjadi target aksi teror selanjutnya.

Presiden Jokowi sendiri juga mengecam keras bom yang terjadi pada saat perayaan Paskah itu dan mendoakan agar seluruh korban dapat segera sembuh. Beliau juga juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan mendoakan korban agar segera pulih kembali atas nama bangsa dan rakyat Indonesia, Senin (22/4/2019).

Hingga kini diperkirakan lebih dari 208 orang tewas dan 450 orang luka-luka akibat delapan kali bom yang menghantam tiga gereja dan tiga hotel mewah di Kolombo.

Senada dengan Menag, Menlu, dan Presiden Jokowi, pengutukan atas perbuatan pengecut itu datang juga dari berbagai kalangan seperti PBNU, GP Ansor, Majelis Hubbul Wathon. Umat Katolik di Makassar juga mendoakan korban bom Sri Lanka itu.

Para netizen juga mendoakan para korban.

Beberapa Grup Facebook saya melihat mereka memposting insiden tersebut dengan judul "Pray For Sri Lanka". Mereka turut berdukacita dan bersimpati kepada para korban dan mendoakan agar masalah segera terselesaikan.

"Bantu Saudara Kita. GBU".

Ada juga postingan "Sri Lanka Berduka".

Dari klub sepakbola juga memberikan penghormatan kepada korban bom. Di antaranya dari Real Madrid dan Paris Saint-Germain.

Dari para pemimpin dunia, Paus Fransiskus dalam misa perayaan Paskah juga mendoakan dengan rasa kasih kepada seluruh korban dan komunitas Kristen di Sri Lanka.

Adapun Perdana Menteri Inggris, Theresia May menulis dalam akun Twitternya. Theresia May menyampaikan simpati yang mendalam. Tindakan kekerasan yang mengerikan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga lewat akun Twitter-nya juga turut berdukacita atas apa yang terjadi pada perayaan Minggu Paskah. "Ini adalah serangan terhadap kemanusiaan," katanya.

Masih menjadi tanda tanya siapa dalang dari perbuatan kekerasan itu?

Sejak terhentinya perang saudara sepuluh tahun lalu, sulit dipercaya kalau pemberontak Tamil Eelam yang bertanggungjawab. Mungkin ada motivasi tertentu?

Sebelum 2009, pemberontak Tamil di Sri Lanka sering bentrok dengan pemerintah dan meledakkan bom, hal ini disebabkan karena sekitar 15 persen warga Tamil di sana ingin mendirikan negara sendiri.

LTTE (Liberation Tigers of Tamil Eelam) atau Pembebasan Macan Tamil Eelam dalam aksinya saat itu sering menyerang hotel yang banyak wisatawannya, kuil Buddha, Bank Negara, dan Pusat-pusat Perbelanjaan.

Mayoritas penduduk Sri Lanka 70 persen beragama Buddha dari 21 juta penduduknya. Disusul Hindu, Muslim, dan Kristen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun