[caption id="attachment_153793" align="aligncenter" width="614" caption="Beberapa pohon yang tumbang akibat hujan kemarin dan menjorok ke kali"][/caption] Memasuki awal tahun 2012 ini, hujan turun terus menerus hampir tiada henti. Apalagi kalau mengingat beberapa musibah banjir besar yang terjadi di tahun 2007 serta 2002 lalu, kerap melanda di bulan Januari. Tidak pagi, siang, sore bahkan tengah malam, hujan turun membasahi Jakarta dan sekitarnya. Puncaknya kemarin, saat turun hujan yang merata di seluruh wilayah DKI Jakarta, beberapa kawan di tempat kerja yang sedang bertugas mengirimkan barang, bercerita bahwa hujan besar disertai angin membuat beberapa roboh pohon yang ada di sekitarnya. Mulai dari grogol, jalan Gatot Subroto hingga di jalan Sudirman terdapat pohon bertumbangan, belum lagi ada lampu jalan yang juga roboh saking kencangnya angin yang bertiup. Barusan usai pulang kerja, sekitar pukul 17 sore, saya melewati jalan Tanah Sereal, Jakarta Barat. Ada beberapa pohon yang tumbang, baik itu melintang di jalan maupun jatuh dalam kali, saat itu ada beberapa orang yang sedang membersihkan jalan akibat kemarin diterjang angin. Saya yang kebetulan melintas disana melihat serpihan kaca dan juga plat kendaraan yang tercecer di jalan akibat tertimpa beberapa pohon besar. Saat saya menanyakan lebih lanjut kepada beberapa warga yang berkerumun di depan sebuah kios rokok, ternyata itu adalah sisa-sisa hujan kemarin. Yang mengakibatkan body sebuah mobil remuk akibat tertimpa sebuah pohon besar di sisi jalan. Sangat disayangkan adalah mobil keluarga itu masih keluaran anyar, mungkin karena yang punya kendaraan itu merasa aman memarkir di pinggir jalan disamping sebuah kali. Namun naas baginya, karena tidak lama setelah meninggalkan mobil, hujan turun dengan deras hingga akhirnya tertimpa sebuah pohon randu yang tepat berada di samping mobil tersebut. Meski siang tadi sudah diperingatkan beberapa warga dan tukang parkir di daerah itu, namun tetap saja masih ada yang bandel dengan memarkir kendaraan mereka. Saya yang kebetulan lewat dan hendak melanjutkan perjalanan menuju kampus, hanya bisa geleng-geleng kepala, mendengar penuturan warga tentang keras kepala beberapa pemilik kendaraan itu. Padahal dengan memarkir kendaraan tepat di bawah pohon yang besar, amat beresiko untuk tertimpa pohon karena tumbang akibat angin yang melanda. Belum lagi disaat hujan turun dan dalam mobil itu ada masih ada orangnya, bisa-bisa malah akan menjadi remuk bersama dengan mobil yang dikendarainya itu. Atau, mending kalau mobil itu sendiri sudah lunas dan dibeli tunai, namun kalau masih kredit, apa tidak dongkol melihat mobilnya sudah rusak, sedangkan harus bayar cicilan tiap bulannya. Plus ditambah ongkos servis perbaikan mobil itu sendiri. Untuk itu kepada kawan-kawan Kompasianer yang mempunyai kendaraan roda empat (mobil), usahakan agar selalu memarkir kendaraan tidak di bawah pohon atau disampingnya. Belum lagi kalau pohon itu terlihat sudah sangat tua, dan sangat rentan untuk tumbang. Lalu, kalau bisa juga tidak menaruh kendaraan di bawah iklan papan reklame, banyak kejadian sebuah kendaraan menjadi penyok akibat tertimpa papan reklame yang ukurannya sangat besar. Dan, yang terakhir hendaknya selalu bertanya kepada warga sekitar, apabila memarkir kendaraan disaat berkunjung ke rumah seorang kawan atau saudara. Begitu pun dengan saat kita memarkir sepeda motor dan sejenisnya. Saya selalu berusaha untuk tidak sembarangan menaruhnya, lebih baik memarkir di tempat resmi yang bayar daripada di pinggir jalan yang gratis, namun sangat beresiko. Sebab, di musim hujan ini kita harus selalu waspada akan kejadian yang terlihat sepele namun berdampak sangat besar...
[caption id="attachment_153794" align="aligncenter" width="614" caption="Tempat parkir dadakan warga, rentan tertimpa pohon di kanan dan kirinya"]
*Â Â *Â Â *
Tomang, 06 Desember 2012 (19:30 wib) - Choirul Huda (CH)