Mohon tunggu...
Suripman
Suripman Mohon Tunggu... Akuntan - Karyawan Swasta

Pekerja biasa, menulis alakadarnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ratu Malam di Langit Nusa Dua

16 Februari 2019   05:20 Diperbarui: 16 Februari 2019   06:07 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kilau karya, serupa istana, megah menebar wibawa. ditingkahi tebaran cahaya, kilauan batu permata yang menghias mahkota raja-raja.

Ratu malam di langit Nusa Dua, menatap kecewa, pada rumpun bakau yang mengering mati, pada ikan-ikan yang menjauh pergi, pada nelayan yang berhitam hati

Ratu malam di langit Nusa Dua, menyimpan amarah, pada tamak hati yang memasak hidup-hidup ekologi, menyedot habis sari pati, dan menjualnya dengan harga tinggi kepada para pembeli gengsi.

Ratu malam di langit Nusa Dua, menatap kecewa, menyimpan amarah, menangis di malam-malam penuh nestapa.

Nusa Dua, 16 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun