Tapi memang untuk eksistensi kekinian, juga sekaligus pemuasan akan hidup untuk sekedar diberi jempol, atau dikomentari, tak jarang akhirnya mengupload foto-foto mereka ke dunia media sosial. Apalagi istriku yang paling gencar-gencarnya meng-upload foto-foto mereka. Kemudian aku hanya berusaha mengingatkannya supaya tidak memberikan foto-foto yang terlalu terbuka alias kategori yang masih wajar dan sopan.
Takutnya ketika terlalu mengekpos dirinya supaya semakin dikenal banyak orang, ternyata kita sudah memasang jerat kepadanya. Perlu menjaga dari orang-orang yang punya kelainan, seperti pedofil dan sejenisnya. Jadi sekarang untuk tidak terlalu banyak foto-foto mereka yang terupload di media sosial. Pentingnya untuk menjaga mereka dari praktek-praktek kejahatan yang mungkin bisa timbul dikemudian hari.
Sebagai orangtua, selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi pertumbuhan mereka. Memang sekarang mereka belum mengerti dunia maya, tapi ada baiknya untuk menetapkan bahwa di tahun kesekianlah dia baru boleh untuk memulainya. Berusaha untuk menyampaikannya dengan jelas kepada mereka, dan akhirnya bisa membuat kesepakatan yang akan mungkin bisa dikerjakan bersama-sama. Antara aku dan anakku.
Adalah bijak sebagai orang tua bisa melatih anak-anak kita , supaya tidak terlalu cepat mengenal yang namanya dunia Gadget, apalagi dunia sosial.
Juga belajar untuk tidak terlalu mengekang kebebasan yang mereka butuhkan. Dan berusaha mengajarkan hidup bertangungjawab, meskipun dalam skope yang masih kecil. Â Yakni ketika melakukan kesalahan yang tidak baik, untuk bisa segera memperbaiki kesalahannya dan akhirnya bisa meminta maaf. Artinya mereka diajar untuk bisa mengucapkan kata-kata berikut sejak dini, yakni kata maaf, tolong, dan terimakasih.
Tantangan Media Sosial pada Generasi Alpha dan Tindakan Kita berikutnya.
Generasi alpha adalah generasi yang tentunya bisa membuat banyak perbedaan. Sebab mereka ternyata adalah orang-orang yang paling melek akan teknologi dan paling terdidik. Dan pastinya media sosial ditahun-tahun mendatang, akan semakin lebih dasyat lagi perkembangannya. Juga akan semakin banyak fitur-fitur kemudahan yang akan dikembangkan, yang pada akhirnya bisa menolong manusia tersebut.
Oleh karena itu, aku membuat komitmen, Â ketika usia mereka sudah cukup matang dan dewasa untuk bisa mengenal dunia media sosial, ataupun perkembangan teknologi lainnya, aku akan berusaha untuk terus bisa mendampinginya.
Dan hal yang paling utama kulakukan untuk bisa meminimalisir dampak negatif dari penggunaan media sosial ataupun teknologi yang ada, adalah dengan berusaha untuk mengenalkan mereka kepada Tuhan pencipta mereka siapa. Sebab ketika sudah mengenal dengan baik, akibat dari didikan dan pembiasaan sejak dini, niscaya mereka akan memiliki karakter yang tangguh dan baik dalam menghadapi seluruh godaan, seluruh masalah yang mungkin akan menimpa mereka.