Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - â›”

Feel nya mana?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bersulang Mereguk Linang

14 Mei 2019   01:54 Diperbarui: 14 Mei 2019   02:18 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
notes-dininovani.blogspot.com

Tertunduk lesu
Kala sahutmu
Terdengar basau
Membanting harapku

Langit meleleh
jatuhkan celoteh
Kerianganku receh
Sukar diperoleh

Aku paham
Takdirku lebam
Memaksa benam
Tiadaku berkasam

Tuhanku sayang
Tanyaku terbentang
Bisakah  bersulang
Mereguk linang?

Bungkam menjawab
Belum akrab
Pintaku lembab
Wajahku terjerebab

Aku sadar
Bumi berputar
Begitupun berlayar
Menjumpai sandar

Teruskan kehidupan
Kolokan dijauhkan
Jangan biasakan
Memangku kemasygulan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun