Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mesin Ais, Pendeteksi Hoaks Kominfo yang Mendadak "Mati" Jelang Pemilu

16 April 2019   08:45 Diperbarui: 16 April 2019   08:55 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ruangan mesin Ais di Kominfo (sumber foto: detik.com/Agus Tri Haryanto)

Tweet ini beserta tweet lain yang diposting pasca peretasan sudah tidak bisa ditemukan lagi di akun @saididu pada saat ini.

Menanggapi tweet hoaks dan fitnah tersebut, manajemen tvOneNews lewat akun media sosial langsung memuat klarifikasi. Dalam klarifikasinya, tvOneNews mengatakan foto yang diposting tersebut adalah foto UAS berbincang-bincang dengan Karni Ilyas dan manajemen tvOne setelah UAS menjadi khatib sholat Jumat 7 Desember 2019. tvOne juga menyatakan apa yang dituduhkan postingan tersebut adalah fitnah dan tuduhan tidak mendasar.

Meski tweetnya sudah dihapus dan ada klarifikasi dari tvOneNews yang ikut terseret, konten negatif menjurus fitnah terhadap UAS itu terus dibagikan. 

Beberapa laman media sosial yang selama ini pro pada pihak petahana masih memuat konten fitnah tersebut, seperti laman akun Mak Lambe Turah.

Sebagai dampak dari konten hoaks dan fitnah terhadap UAS, ujaran kebencian pun merajalela. Ini wajar mengingat UAS adalah sosok ulama populer dan berpengaruh.

Hoaks dan fitnah yang dituduhkan pada UAS dengan mendompleng akun @saididu yang diretas menunjukkan Mesin Ais seolah "mati", tidak berdaya menghadapi hoaks dan fitnah yang ditujukan pada pihak-pihak yang selama ini dikenal berseberangan dengan pemerintah.

Pasalnya, pemerintah dalam hal ini Kemkominfo belum juga memberi tanggapan apapun. Setidaknya untuk menenangkan masyarakat atau kelompok masyarakat yang dirugikan akibat hoaks tersebut. 

Tanggapan dari pemerintah dibutuhkan karena hoaks tersebut sudah menyeret tokoh nasional, jaringan televisi nasional dan ulama yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Terlebih lagi, konten hoaks itu juga mengarahkan tuduhannya pada Prabowo, capres nomor 02. Konten yang disebar akun twitter @saididu yang sudah diretas ini memang diposting tak lama setelah pertemuan UAS dan Prabowo.

Khawatirnya, apabila tidak ada tanggapan dan keseriusan dari pemerintah dalam menangani kasus hoaks dan fitnah terhadap UAS, maupun ujaran kebencian yang menyertai peredaran konten tersebut, gejolak antara pendukung kedua capres semakin kencang dan panas. Saling tuding dan tuduh sudah merebak. Jurang perpecahan yang semestinya bisa direkatkan kembali terancam semakin melebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun