Mohon tunggu...
Fathan Winarto
Fathan Winarto Mohon Tunggu... Penulis - History and Theology Story-Teller

Hobi Baca Sejarah, Terbuka Untuk Diskusi Masalah Agama, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Cairo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sunda Dulu atau Jawa Pertama? #2

12 November 2019   15:49 Diperbarui: 24 Juni 2021   17:08 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunda atau Jawa (dokpri)

Nama seorang penghulu masyarakat sudah disebut di artikel sebelumnya, kini kita akan lihat apa yang kepala suku itu lakukan.

Sebelum melanjutkan, ada baiknya pembaca terlebih dahulu membaca 2 artikel saya sebelumnya. Dengan judul sama bagian 1, dan artikel tentang minat baca sejarah. Tapi bila anda memilih untuk melanjutkan, tidak jadi masalah.

Aki Tirem adalah kepala suku dari masyarakat bahari. Rakyatnya punya kapal kapal yang dipakai untuk melewati ombak ombak samudra menuju tempat yang diinginkan. Pembicaraan di masyarakat ketika itu adalah kemajuan peradaban dunia. Bangunan kerajaan tinggi, kastil istana megah, juga benteng pertahanan yang perkasa.

Di sela obrolan mereka memandangi rumah, pagar pagar desa, bahkan kediaman kepala suku. Rasanya ada yang berbeda dengan objek obrolan mereka. Rasanya mereka sedang tertinggal dibanding negri yang selama ini mereka kunjungi.

Baca juga : Bukan Saja Sunda-Jawa, Mitos Larangan Menikah Juga Ada pada Suku Lainnya

Muncullah ide untuk mengambil kemajuan yang ada di negri lain untuk diterapkan di negri sendiri. Tahap ini lah yang menarik.

Mereka memandang bahwa India adalah bangsa yang tepat untuk diambil budaya nya. Karena ritual ibadah dan kepercayaannya punya kemiripan terbesar dengan yang sudah ada di Indonesia. Mereka berfikir menggabungkan kekuatan spritual yang ada di India, dan yang ada di Indonesia bisa membawa kemajuan pada masyarakat setempat.

Dari sumber yang saya baca, pikirannya tertulis demikian, "menggabungkan kekuatan spritual" dan bukan "mengambil ilmu pengetahuan". Rasanya memang kepercayaan Indonesia di zaman itu masih cukup kuat, sehingga yang muncul di kepala mereka adalah kekuatan spritual, bukan intelektual.

Disinilah hal menariknya. Bila kita teliti, di abad pertama, ataupun abad abad setelahnya, bangsa yang sudah menganut filosofi berfikir "agama" cenderung bangsa yang maju. 

Baca juga : Menelisik Perang Bubat, Sebab adanya Mitos Larangan Pernikahan Sunda-Jawa

Karena filosofi dalam beragama menuntut seseorang untuk berfikir. Barangkali memikirkan kebijaksanaan alam, penciptaan, atau sejenisnya. Dengan dorongan berfikir ini, manusia bisa memaksimalkan akalnya dan membawa kemajuan untuk bangsanya.

Karena itu, berdasarkan sejarah, rasanya tidak tepat bila gerakan meninggalkan agama disebut sebagai langkah awal kemajuan. Karena bahkan renaissance pun berawal dari ilmu bangsa Arab yang beragama Islam. Maka agama selalu menjadi faktor pertama dalam pertumbuhan ilmu pengetahuan.

Setelah memutuskan untuk memanggil orang India untuk dibawa ke Indonesia. Berangkalah Aki Tirem ke India lalu pulang membawa seorang pemuda "pengajar" bernama Dewawarman. Ia sampai ke Jawa Barat dan Menikah dengan anak perempuan Aki Tirem.

Setelah Aki Tirem Wafat, barulah Dewawarman naik tahta menjadi pemimpin masyarakat. Lalu, ia mendirikan kerajaan di Jawa Barat dan menobatkan dirinya sebagai raja. Ini terjadi di abad ke 2 M, sekitar tahun 130 M.

Kerajaan ini bernama Salakanagara yang berarti Negeri Perak. Menurut fakta sejarah yang ada, kerajaan ini adalah kerajaan tertua di Jawa Barat, juga di pulau Jawa.

Perlu dicermati, bahwa di era abad pertama masehi dan ke belakang (Abad pertama / kedua sebelum Masehi), bahkan ada yang beranggapan di masa zaman batu sebelum bencana banjir besar akhir zaman es, di Indonesia sudah berdiri sebuah kerajaan.

Baca juga : Antara Sunda, Jawa, dan Indonesia

"Kerajaan" ini memang belum diakui, karena bentuknya lebih mirip "kesukuan" atau "kerajaan tradisonal". Sistem pemerintahan dan kebudayaan lebih seperti suku suku yang bersatu, dan belum menjadi kerajaan modern yang sekarang bisa kita bayangkan.

Kerajaan Tradisional pertama dikatakan muncul di Kalimantan dengan nama "Kerajaan Purba Raja Banu", atau setelahnya terkenal dengan sebutan Kerajaan Tradisional Nan Sarunai. 

Sistem kerajaan di Kalimantan ini agaknya mirip dengan kesatuan masyarakat dibawah pimpinan Aki Tirem. Karena itu, Nan Sarunai tidak dianggap kerajaan pertama di Indonesia karena belum memiliki sistem kerajaan "modern". Walapun Nan Sarunai pada akhirnya me-moderen-kan kerajaaannya dan baru runtuh ketika Majapahit menyerang sekitar abad ke 13 M.

Uraian tentang Nan Sarunai diatas menjadi penting di tulisan ini karena berperan sebagai bukti bahwa ketika itu, kebudayaan kemasyarakatan di Indonesia seperti yang dimiliki Aki Tirem memang sudah ada.

Beranjak ke Salakanagara yang sudah didirikan oleh Dewawarman. Setelah naik tahta, Dewawarman mengirim utusan ke beberapa negara tentang pengangkatannya. Ini lah ciri kerajaan modern. Sudah memiliki dan menerapkan politik luar negri. Karena itu, catatan tentang Salakanagara dan raja Dewawarman tertulis di berita Cina jaman dinasti Han.

Tertulis disana "Raja Yeh-tiao bernama Tiao-pien mengirimkan utusannya ke Cina". Para ahli mengatakan Yeh-tiao mirip dengan Pulau Jawa, sedangkan Tiao-pien adalah lafal untuk Dewawarman.

Yang lebih unik lagi, dalam pertengahan abad ke 2 M, Claudius Ptolemeus menulis buku Geographia. Di dalam buku itu tertulis sebuah negri bernama Argyre yang berarti "Kota Perak", terletak di ujung barat labadiou (Pulau Jawa). 

Menurut Ptolemeus, Argyre terletak di 8°50' Lintang Selatan. Memang meleset 1° terlalu selatan, tapi posisi ini tepat menunjuk Jawa bagian barat. Lebih tepat dari pendapat Moens yang menempatkan Argyre di Ligor, Semenanjung Malaya yang justru terletak pada 10° Lintang Selatan.

Itu lah beberapa bukti dan hal hal yang terkait dengan Salakanagara. Akan terjadi beberapa kejadian selama kerajaan ini eksis di Nusantara. Apa saja hal hal yang akan terjadi bersangkutan dengan Kerajaan Modern pertama di pulau Jawa ini? Kita lihat di seri ke tiga dari artikel saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun