Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Malam Terakhir

26 Mei 2019   20:51 Diperbarui: 26 Mei 2019   20:54 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari shutterstock.com

"Ini bisa saja jadi malam terakhir kita."

Sepasang anak muda yang sedang dimabuk cinta menikmati semilir angin laut dan membiarkan kedua kaki telanjang mereka menapaki pasir-pasir pantai. Si pemuda yang rupawan melilngkarkan tangan kanannya melindungi punggung si gadis sembari mengucapkan kata-kata pamungkas itu.

Gadis berambut sebahu tersenyum malu-malu.

"Kalau ini memang malam terakhir kita, apa yang akan kamu lakukan?" sambung si gadis.

Pemuda berhenti melangkah, lalu mengambil sedikit jarak dari si gadis dan menggenggam tangan gadis itu erat-erat. Wajahnya terlihat jadi lebih dewasa.

"Apa pun, Sayang. Apa pun yang bisa membuatmu semakin yakin kalau aku benar-benar mencintaimu..."

"Ah, so sweet," sahut si gadis dengan nada manja. "Kamu bisa aja, Bayu,"

"Aku serius, Sayang. Bilang saja. Bahkan kamu suruh aku tenggelam ke laut juga aku rela asal itu bisa bikin kamu yakin!"

"Ya! Suruh saja dia ke laut, biar mampus sekalian!"

Keduanya terkejut dengan kemunculan suara tiba-tiba itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun