Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Thailand Rasa Swiss, Italia, dan Maroko

21 Maret 2020   09:12 Diperbarui: 21 Maret 2020   09:26 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati suasana Swiss di objek wisata Thailand. (dokpri)

Daerah pinggiran Thailand tidak kalah menarik dengan pusat Kota Bangkok. Untuk menggoda wisatawan, beberapa daerah pinggiran Thailand kini berbenah. Ada beberapa destinasi baru yang layak untuk dikunjungi.

Dua daerah yang kini gencar mempromosikan diri, yakni Cha Am dan Hua Hin. Letak kedua daerah itu berbatasan langsung, namun beda provinsi. Cha Am masuk wilayah Provinsi Phetchaburi. Sementara Hua Hin yang menjadi tetangganya berada di Provinsi Prachuap Khiri Khan.

Usaha dua kota itu untuk menggaet turis mancanegara kini mulai menunjukkan hasilnya. Turis asing mulai berseliweran. Jumlahnya pun meningkat tajam. Baik Cha Am maupun Hua Hin, selama ini dikenal sebagai kota peristirahatan.

Untuk berkunjung ke Cha Am dan Hua Hin membutuhkan waktu kira-kira tiga jam dari pusat Kota Bangkok. Bagi wisatawan yang bosan dengan hiruk pikuk Kota Bangkon, Cha Am dan Hua Hin bisa jadi pilihan untuk bersantai.

Destinasi wisata di kedua kota itu juga cocok untuk liburan keluarga. Destinasi wisata baru di sana, memiliki tema. Ada kecenderungan mengadopsi suasana kota-kota di Eropa dan Afrika.

Seperti objek wisata The Venezia menawarkan suasana kota Venezia di Italia yang dikenal memiliki kanal-kanal sungai dan perahu gondola sebagai ikonnya. Ada juga objek wisata Camel Republik, yang membuat pengunjung serasa berada di Maroko. Sementara Swiss Sheep Farm penuh cita rasa Swiss.

Bagi yang ingin merasakan suasana pedesaan, Swiss Sheep Farm bisa jadi alternatif kunjungan. Lokasi di Swiss Sheep Farm agak dingin. Objek wisata ini sebenarnya mirip kebun binatang versi mini.

Sangat cocok kalau membawa anak-anak. Pengunjung bisa melakukan interaksi dengan beberapa binatang di sana. Beberapa binatang yang bisa ditemui, yakni kuda, kuda poni, kuda zebra, kelinci, domba hingga alpaca.

Hewan yang dilindungi, alpaca. (dokpri)
Hewan yang dilindungi, alpaca. (dokpri)
Siap-siap saja pengunjung merasakan sensasi menjadi peternak di tempat itu. Pemandu di sana akan mengarahkan bagaimana mendekati binatang. Disediakan pula berbagai perlengkapan dan segala kebutuhan layaknya seorang peternak.

Kita bisa menjumpai peralatan peternak seperti gerobak pengangkut rumput, sabit, garpu, mobil tua, dan pemandu yang mirip peternak. Pengunjung akan mendapat penjelasan proses beternak mulai dari mencari rumput, memberi makan, mencukur bulu, memandikan, hingga membantu proses kelahiran anak hewan.

Suasana peternakan itu benar-benar menjadi unggulan Swiss Sheep Farm. Pemandu wisatawan Fern mengakui, sejak dibauka objek wisata beternak ini cukup menarik wisatawan. Ini dibuktikan dengan tingkat kunjungan yang mencapai 2.000  orang setiap hari. Jumlah tersebut bisa membeludak lagi jika memasuki week end.

Wisatawan yang datang, sampai saat ini masih didominasi dari kalangan pelajar. Mereka datang secara rombongan dan ingin tahu lebih dekat bagaimana cara beternak. Terutama yang masih sekolah di tingkat dasar.

Untuk masuk ke Swiss Sheep Farm pengunjung dikenakan tiket 80 bath (anak-anak) dan 180 bath (dewasa). Pengunjung tidak hanya menikmati suasana beternak tapi juga bisa melihat bangunan-bangunan layaknya di Swiss.

Kincir angin dan gembok cinta. (dokpri)
Kincir angin dan gembok cinta. (dokpri)
Pengunjung bisa istirahat di taman dengan latar belakang bangunan kincir angin, jembatan lengkap dengan tempat gembok cinta yang berbentuk hati. Sementara wahana untuk bermain anak-anak cukup banyak.

Menurut Fern, tiket yang dibeli sudah termasuk mengenakan peralatan beternak. Juga untuk ditukarkan dengan rumput yang akan diberikan kepada hewan ternak. Di sana bisa ditemukan domba-domba yang terawat.

Namun yang cukup menarik perhatian wisatawan di tempat ini, yakni keberadaan alpaca, binatang asal Australia yang agak mirip dengan unta. Alpaca ditempatkan di kandang khusus, dengan suhu yang terjaga 20 derajat celcius.

Jika wisatawan ingin menikmati suasana Italia, maka datanglah ke The Venezia. Pengunjung pasti akan tertarik karena bisa berjalan-jalan di atas aliran kanal dengan menggunakan gondola.

Perahunya panjang. Petugas pengayuh perahunya pun, mengenakan kostum yang mirip di Venezia. Gondola yang dikayuh seorang petugas itu bisa menampung empat penumpang. Transportasi air ini, asyik juga buat yang sedang pacaran. Naiknya berdua saja dengan sang kekasih, akan terasa romantis.

Lukisan tiga dimensi. (dokpri)
Lukisan tiga dimensi. (dokpri)
Manajer The Venezia, Peaw mengatakan, objek wisata bergaya Italia ini pembangunannya menghabiskan lahan kurang lebih 5 hektare. Selain ada kanal yang mirip di Venezia juga ada wahana lainnya yang cukup menarik. Di antaranya ada gedung yang dibangun serba terbalik.

Selain bangunan rumahnya yang terbalik, isi perlengkapannya mulai dari meja, kursi, lemari, tempat tidur, pohon, hingga binatang ternak ditempatkan secara terbalik. Lokasi ini cocok untuk seflie atau foto ramai-ramai.

Satu tempat lainnya yang banyak dikunjungi wisatawan, yakni ruangan yang menampilkan lukisan tiga dimensi. Di ruangan ini, biasanya anak-anak muda banyak menghabiskan waktunya.

"Ada lukisan yang membuat pengunjung seolah berada di hamparan salju, berada di perahu karet mengatasi jeram sungai yang deras, berada di kandang panda, atau kembali ke zaman purba," ucap Peaw seraya mengungkapkan ada puluhan lukisan tiga dimensi di ruangan tersebut.

Pengunjung The Venezia pun tidak perlu khawatir jika merasa perut kosong. Aneka menu disediakan oleh pengelola The Venezia, mulai dari menu lokal khas Thailand, menu Eropa dan tentu saja menu halal bagi wisatawan Muslim. Sementara tiket masuk ke lokasi The Venezia, pengunjung dikenakan biaya sebesar 200 bath.

Memberi makan flamengo. (Dokpri)
Memberi makan flamengo. (Dokpri)
Objek wisata lainnya yang memiliki tema Maroko, yakni Camel Republic. Objek wisata ini mirip kebun binatang mini yang dipadukan dengan berbagai wahana permainan modern. 

Salah satu wahana permainan yang menjadi favorit pengunjung yakni, Sky Fly. Wahana permainan itu merupakan satu-satunya yang berada di Thailand, dan keempat di dunia setelah Amerika, Inggris, dan Jerman.

Bagi wisatawan asing, siapkan dana 180 bath untuk memasuk objek wisata Camel Republik. Sementara wisatawan lokal hanya dikenakan biaya 80 bath. Sedangkan anak-anak dengan tinggi di bawah 100 cm, berhak mendapatkan tiket gratis. 

Objek wisata yang dibangun Juli 2014 ini, banyak dikunjungi pelajar utamanya di musim liburan. Pihak pengelola pun masih merencanakan pengembangan wahana permainan di lahan seluar 5 hektare.

Senior Customer Service Camel Republic, Wi mengatakan, pengunjung tidak dibatasi saat bercengkerama dengan hewan-hewan yang berada di kandang. 

Semua hewan sudah jinak dan dilatih bersahabat dengan pengunjung. Jadi pengunjung bisa masuk kandang sekaligus memberikan makan kepada hewan yang disukainya. Sementara pihak pengelola menyediakan pakan hewan di depan kandang yang bisa dibeli pengunjung sekitar 25 bath.

Kalau traveler ingin memberikan makan ke kandang hewan, pada jam-jam tertentu harus sabar mengantre. Khususnya di kandang burung nuri dan unggas jenis flamengo. Dua kandang hewan itu paling banyak diminati pengunjung. 

Sebabnya burung nuri begitu akrab kepada setiap orang yang masuk ke kandangnya. Burung yang jumlahnya mencapai puluhan itu dengan enaknya hinggap di kepala, tangan, bahu pengunjung. Jangan lupa beli pakan burung nuri berupa biji matahari sebelum masuk kandangnya.

Memberi makan domba. (dokpri)
Memberi makan domba. (dokpri)
Demikian juga di kandang flamengo. Dalam satu sesi, lima pengunjung bisa masuk bersamaan. Namun ada syaratnya untuk bisa memberi makan flamengo. 

Pengunjung bisa saja mengambil posisi duduk atau berdiri, cuma jangan sampai melakukan gerakan. Pengunjung mesti mengambil sikap seperti patung, baru kemudian flamengo mau mendekat memakan makanan yang kita sodorkan.

Selain burung nuri dan flamengo, yang paling banyak dikunjungi wisatawan, yakni kandang jerapah dan angora goat (sejenis domba). Sebelum masuk kandang jerapah, pengunjung bisa membeli pisang dan pengelola akan membekali dengan galah. 

Nantinya pisang ditusukan ke galah, untuk memudahkan memberikan pakan kepada jerapah. Saat berada di kandang angora goat, perlu hati-hati memberikan makanan, karena jumlah binatang tersebut cukup banyak. Angora goat saling berebut makanan yang kita sodorkan.(Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun