Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

KURIO, Saatnya Menikmati Berita di Sekitar Anda

16 Agustus 2017   00:17 Diperbarui: 17 Agustus 2017   19:42 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi KURIO (kurio.co.id)

PENGGUNAAN istilah "banjir informasi" atau "tsunami informasi" merupakan hal yang sering kita dengar seiring kecanggihan teknologi informasi dalam sepuluh tahun terakhir. 

Sebuah peristiwa yang sebenarnya terjadi di pelosok Nusantara, dengan cepat menyebar ke seluruh negeri hanya dalam waktu hitungan menit. Tidak ada lagi batas ruang dan waktu, antara desa dan kota, tua maupun muda, tak peduli miskin atau kaya. Sebuah peristiwa dengan cepat menjalar ibarat virus yang dengan gesit merangsek ke seluruh organ tubuh. Begitulah adanya, segala informasi kini sudah tersaji dengan bebas, sehingga lahirlah istilah "banjir informasi" atau "tsunami informasi".

Akan tetapi, disadari atau tidak, bahwa setiap orang pada dasarnya selalu lebih ingin tahu tentang apa yang terjadi di sekitarnya ketimbang yang terjadi di daerah lain. Mari kita buktikan dengan mengutip sebuah berita dalam negeri dan berita luar negeri. Contoh berita dalam negeri berjudul "Presiden Jokowi Berkunjung ke AS", sementara berita luar negeri berjudul "Presiden AS Berkunjung ke Rusia". Nah, dari kedua berita tersebut, berita mana yang paling menarik perhatian Anda? Tentu saja, berita tentang keberangkatan Presiden Jokowi ke AS akan lebih menarik untuk dibaca. Alasannya sederhana, lokasi kedua berita tersebut sangat jauh. Satu di Indonesia dan satu di AS.

Mari kita coba lagi dengan berita yang keduanya di dalam negeri tetapi dengan kota yang berbeda. Berita pertama berjudul "Jokowi Blusukan di Pasar Senen" sedangkan berita kedua berjudul "Jokowi Resmikan Pasar Klewer di Solo". Nah, dari kedua berita ini, kembali faktor lokasi akan sangat menentukan. Penduduk Jakarta akan lebih tertarik membaca berita tentang blusukan Jokowi di Pasar Senen. Berbeda dengan penduduk Solo, yang lebih ingin tahu tentang berita peresmian Pasar Klewer oleh Jokowi.

Lebih sederhana lagi, walau hanya berita tentang pelantikan Ketua RT, tentu saja akan sangat menarik bagi penduduk di RT itu sendiri, sementara penduduk di RT lain, mungkin saja hanya akan melirik judul berita tersebut, lantas beralih ke berita lain. Begitulah seterusnya, salah satu daya tarik berita memang terletak di faktor lokasi kejadian.

Persoalannya, di tengah membludaknya saluran informasi saat ini, bagaimana cara menemukan berita yang dekat dengan lokasi kita? Mengandalkan mesin pencari Google mungkin salah satu opsi yang bisa dipilih. Namun, upaya pencarian itu akan terasa sulit jika kita belum mengetahui informasi dasar untuk diketikkan di mesin telusur. Mencari berita lewat aplikasi portal berita juga kurang efektif. Sebab, redaksi portal berita juga mustahil menayangkan seluruh peristiwa akibat adanya keterbatasan tenaga maupun informasi.

Nah, di sinilah peran vital dari sebuah media yang bertugas menyaring berita yang sesuai dengan lokasi pembaca. Menjawab rasa ingin tahu tentang apa yang terjadi di sekitar pembaca, sejatinya merupakan terobosan pemberitaan di era digital saat ini. Rasa ingin tahu alias penasaran yang dalam bahasa Inggris disebut "Curious" dengan jitu dijawab oleh KURIO, sebuah aplikasi berita yang mendedikasikan dirinya untuk menyaring berita-berita yang sedang terjadi di sekitar pembacanya.

Selalu Lebih Tahu, begitulah tagline yang diusung KURIO. Kenapa selalu lebih tahu? Sederhana, karena sajian berita KURIO telah lebih dulu disesuaikan dengan lokasi pembacanya. Contoh, ketika pembaca berada di daerah A, maka KURIO akan meng-update seputar peristiwa yang terjadi di lokasi A tersebut. Dari mana KURIO memperoleh berita tersebut? Tak lain dari sejumlah sumber berita seperti situs, portal, media, maupun blog berita.

Pertanyaan yang layak diajukan selanjutnya adalah, apakah berita yang tersaji di KURIO itu berita asli atau jangan-jangan hoax? Hal ini sangat penting mengingat sifat teknologi informasi yang tidak mengenal perasaan ataupun simpati. Ia akan bergerak liar tanpa ampun ketika penggunanya tidak menerapkan prinsip kehati-hatian. Dengan KURIO, kemungkinan menyebarnya berita hoax akan sangat kecil, oleh ketatnya kurasi yang diterapkan sebelum disajikan kepada pembaca.

Namun tak lengkap rasanya bila tidak disuguhi berita yang sedang heboh atau akrabnya disebut Breaking News. Lokasi pembaca boleh saja di Kota A tetapi bila ada peristiwa penting di Kota C dan sangat layak diketahui, KURIO juga menyuguhkannya. Contoh, berita "Ketua DPR Tersangka Korupsi", dipastikan akan menarik perhatian seluruh penduduk Indonesia di manapun berada. Alasannya, tokoh dalam berita tersebut merupakan public figure dengan status sebagai politisi senior di Indonesia.

Atau bisa juga disuguhi berita ringan tetapi sangat diminati mayoritas pembaca. Contoh, berita "Syahrini Kembali Koleksi Tas Mahal", tentu saja akan mendapat perhatian mayoritas pembaca. Rasa ingin tahu pun langsung muncul, "Semahal apa sih tas Syahrini itu?" Begitu kira-kira ungkapan yang muncul di benak pembaca, tidak peduli sedang berada di Kota A atau di Kota C.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun