Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengusir Kegelapan Ala Kurikulum 2013

10 Januari 2014   10:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Salah satu hal penting dalam penerapan kurikulum 2013 yakni perubahan paradigma (mindsheet). Tanpa didahului dengan perubahan ini, maka ruh dalam kurikulum terbaru ini akan sama saja dengan kurikulum yang lampau.

***

Berikut ini contoh pentingnya dari sebuah mindsheet.

Tomat kali pertama dibawa ke Eropa dari Amerika oleh para kolonis (penjajah). Seorang ahli botani berkebangsaan Prancis mengidentifikasi tomat sebagai “buah persik serigala”. Beredar kabar bahwa barang siapa yang memakan tomat, akan kejang, dari mulutnya keluar busa, dan menyebabkan kematian.

Maka tomat hanya dijadikan tanaman hias di pekarangan mereka. Celakanya, radang gusi merupakan salah satu wabah penyakit berbahaya yang diidap keluarga kolonis. Wabah kekurangan vitamin C yang banyak terkandung dalam tomat. Obat radang gusi melimpah di pekarangan, tapi mereka mati karena paradigma yang keliru.

Sesat pikir itu baru berubah ketika beredar sebuah informasi baru. Bangsa Italia dan Spanyol mulai mengonsumsi tomat. Sejak itu tomat mulai menjadi buah paling populer karena khasiat kesehatan yang diberikan kepada manusia. Itulah kekuatan perubahan mind map.

***

Lalu bagaimana perubahan paradigma di kurikulum 2013? Paradigma yang kita gunakan yakni peserta didik menjadi pusat dari kegiatan pembelajaran (student center).

Apakah yang membedakan dari kurikulum sebelumnya? Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak boleh lagi menjadi raja kelas. Maksudnya yang dominan menentukan benar/salah, hitam/putih, dan lain sebagainya. Melainkan menjadi fasilatator.

Ketika masuk kelas, guru tidak lagi boleh berpikir bahwa materi yang akan diajarkan adalah segala-galanya. Sehingga kalau ada yang tidak mendengarkan, maka akan dicap bodoh. Sedkit berbeda, salah.

Tugas guru harus mengondisikan anak-anaknya untuk senantiasa mencari fenomena dari materi yang diajarkan. Lalu temuan-temuan itu didiskusikan. Tentu saja akan banyak fakta-fakta baru yang mungkin tidak diduga sebelumnya oleh sang guru.

Komunikasi multi arah ini tentu saja membutuhkan guru yang levelnya high class. Guru yang senantiasa belajar untuk mengupgrade ilmunya dengan kondisi kekinian. Sehingga permasalahan-permasalahan di kelas yang hangat, bisa diatasi.

Guru high class harus mengubah paradigma menjadi guru bermental driver (pengemudi), winner (pemenang), dan good listener (pendengar yang baik). Bukan bermental penumpang (passenger), pecundang (loser), dan tukang bual (bad speaker)

Masalah utama guru bukan lagi soal kesejahteraan, melainkan spirit dan keteladanan. Banyak guru yang memiliki sertifikat pendidik dan memperoleh tunjangan. Kendati demikian, perubahan yang dialami oleh sebagian besar guru, baru sebatas bergeser dari mediocre teacher menjadi superior teacher. Dari guru yang kerjanya sepanjang hari ngomong di depan kelas menjadi guru yang kerjanya mendemonstrasikan kewibawaan di hadapan murid.

Pusat kegiatan belajar mengajar guru medioker adalah guru itu sendiri, bukan peserta didik. Kurikulum disajikan tanpa pengolahan. Proses pembelajaran tidak mempertimbangkan kecerdasan murid. Murid yang harus menyesueikan dengan gaya mengajar guru. Guru medioker berkarakter instruksional, kerjanya hanya menyuapi murid (spoonfeeding). Murid dididik menjadi mental pecundang.

Guru superior, sepanjang hari, dari tahun ke tahun, kerjanya memperagakan otoritas dan kewibawaan. Pusat kegiatan mengajar-belajar juga guru. Guru tipe killer ini selalu minta diperhatikan murid, bukannya malah memperhatikan murid. Murid dididik menjadi penakut dan pengecut.

Guru terpuji mengajarkan materi rumit dengan cara sederhana. Guru yang membuat peserta didik ngeh, mudeng, to simplify complex things. Administrasi pengajarannya juga bagus. Pusat kegiatan belajarnya masih gurunya sendiri. Walau tindakannya terpuji, guru tipe ini masih terperangkap materialisme kurikulum. Peserta didik tempa menjadi orang pintar.

Guru yang hebat, menginspirasi murid. Ia sadar sepenuhnya punya satu mulut dan dua telinga. Itu sebabnya guru tipe ini selalu berusaha menjadi pendengar yang baik dan tidak obral bualan di kelas sepanjang waktu. Guru hebat sedikit memberi instruksi: participant centered learning. Pusat kegiatan belajar-mengajar adalah murid, bukan guru. Kurikulum diolah dan disajikan sesuai kebutuhan murid. Guru hebat mendidik murid menjadi manusia bermental driver dan winner.

***

Nah, keberhasilan kurikulum 2013 akan sangat dipengaruhi oleh lahirnya guru-guru hebat (high class). Tantangan bagi para guru yakni berlomba untuk menjadi guru hebat tersebut.

Seperti yang kita tahu, anak zaman sekarang memiliki tantangan berkaitan dengan pelajaran sekolah yang semakin membebani. Mereka juga menghadapi situasi sosial yang begitu kacau. Runtuhnya nilai-nilai moral dari lingkungan yang begitu membingungkan. Ditambah lagi serbuan gadget yang menjadi candu.

Siap atau tidak siap, guru harus terjaga dengan situasi ini. Mengemban misi yang lebih jauh dari proyek kurikulum yang terus berganti-ganti yakni menjaga peradaban. Sebagaimana makna aslinya dalam bahasa sanksekerta,berarti ‘pengusir kegelapan’. Guru berasal dari kata gu berarti ‘kegelapan’ dan ru berarti ‘menghilangkan’.

13/11/13

-diadaptasi dengan beberapa perubahan dari buku Guru Gokil Murid Unyu, Sumardianta, 2013: Bentang Pustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun