Kamu kira aku pujangga
Yang menelurkan sajak-sajak cinta
Dari petikan bunga asmara
Kemudian kunisbatkan dalam lamunan rindumu
Yang katamu itu menyiksaku
Kuhilir kepunjangganku
Membawanya ke arus-arus yang kotor
Masihkah kau mau membaca sajak-sajakku
Seperti jari manis
Yang dipercincingi rotan layu
Aku mau bersembunyi saja di balik selimut merahku
Mengangan-angankanmu di balik bayang
Yang kubawa pulang darimu
Sebagai oleh-oleh perjumpaan dahulu
Kita atau hanya aku saja
Yang mewacanakan mimpi-mimpi tak lagi dinikmati di atas pembaringan
Jauh dari yang tak terpikirkan
Aku menginginkanmu
Bersama kita berpelukan
Dalam selimut merah kala hujan