Mohon tunggu...
Nova Yulfia
Nova Yulfia Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Seorang Emak Penulis yang menjadikan hobi menulis sebagai profesi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Merepost Berita Viral, Mak

5 September 2019   08:00 Diperbarui: 5 September 2019   09:41 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun merupakan seorang pengguna media sosial yang aktif. Saya mempunyai akun sosial media seperti facebook, instagram dan whatsapp dan termasuk sangat aktif di ketiga akun tersebut. 

Setiap hari berbagai berita viral berseliweran di timeline saya. Memangnya saya tidak kepingin tahu lebih dalam? Tidak kepingin mengomentari akun-akun yang merepost berita tersebut?

Kepinginlah.. namanya juga emak-emak hehe..

Tapi, menurut saya semakin kita hanyut dalam dunia maya yang tiada berbatas, maka akan sulit untuk mengendalikan diri untuk tidak terjebak didalamnya. Alih-alih niat scrolling, lalu dibumbui sedikit rasa ingin tahu, maka yang ada kita malah menebar api permusuhan terhadap pengguna akun lain.

Sahabat tahu tidak, di era moderen seperti nyatanya masih ada lho public figure yang tidak mau mempunyai akun sosial media. Misalnya artis Holywood, Megan Fox dan Kate Winslet. 

Ada juga selebriti dalam negeri seperti aktor kondang, Reza Rahadian. Rata-rata mereka beralasan tidak mau terjebak dengan pemberitaan viral yang seringkali berujung pertikaian.

Saya mewakili para emak-emak mengajak kita semua untuk bijak dalam menyikapi berita viral di sosial media, walau godaan untuk tidak 'nimbrung'sangat luar biasa berat.

Sesuai dengan teori dalam ilmu sosiologi, bahwa sesuatu sering diulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Disinilah lahir teori tentang adat. Dimana bila sekumpulan masyarakat menyetujui sesuatu, maka hal tersebut akan menjadi adat dan kebiasaan dalam masyarakat itu sendiri.

Mari kita bayangkan, bila Anda dan saya merepost berita-berita dan muncul sebagai berita viral. Sebab, bila tidak di repost dan dibicarakan ulang oleh banyak orang. Baik itu hanya menanggapi, komentar singkat, nulis status tentang berita tersebut, maka berita tersebut tidak akan naik menjadi viral.

Apabila berita yang viral adalah hal-hal positif, konstruktif dan bernilai manfaat bagi masyarakat banyak, maka itu merupakan pertanda masyarakat senang dan bijak menyikapi lingkungan sosial dengan baik.

Namun sayangnya berita viral zaman sekarang,justru  kerapkali mengangkat hal-hal yang melanggar standar kenyamanan masyarakat dan meresahkan. Contohnya, berita tentang seseorang doktor dengan disertasi 'ngaco-nya' soal zina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun