Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Kopi Menjadi Simbol "Kewarasan"

7 Oktober 2019   14:08 Diperbarui: 7 Oktober 2019   17:28 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sains.kompas.com

Kopi adalah satu di antara banyak kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini. Keberadaan kopi yang melimpah, menjadikan Indonesia sebagai salah satu penghasil kopi terbaik sekaligus terbesar di dunia, setelah Brazil dan Kolombia. Bahkan, Indonesia dengan produksi tahunan sekitar 600 ribu ton menjadi penyuplai sekitar 7% dari kebutuhan kopi dunia. 

Banyaknya daerah yang menjadi penghasil kopi menjadi nilai tambah tersendiri karena masing-masing daerah memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, baik secara tekstrur, aroma, maupun rasanya. Kita memiliki Kopi Toraja yang berbeda dengan Kopi Gayo; kita juga punya Kopi Kintamani yang tak sama dengan Kopi Java Ijen Raung; kita juga memiliki Kopi Flores Bajawa, Kopi Temanggung, Kopi Papua, Kopi Rangsang Meranti Riau, dan jenis kopi lain yang beraneka ragam berdasarkan daerah masing-masing.

Sementara itu, minum kopi atau ngopi adalah bagian dari sejarah perjalanan bangsa yang sulit dinafikan. Ngopi sudah menjadi budaya, yang tidak hanya disuguhkan ketika kedatangan tamu, tapi sudah menjadi konsumsi "wajib" sehari-hari. Di kampung-kampung, kita akan menemukan kopi menjelma begitu "terhormat" karena hampir ditemukan di tiap rumah, kopi khas yang biasanya ditumbuk/ditubruk, atau jika tidak, budaya ngopi ini dilakukan di warung-warung secara bersama. Sebagai sarana silaturrahmi, peneman cerita dan diskusi, serta membangun attachment.

Karena sudah menjadi budaya, maka cara ngopi, juga bervariasi. Bahkan cara penyajian dan cara meminumnya pun bermacam-macam: ada yang diminum seperti biasa sebagaimana kebanyakan, ada yang dituangkan dulu ke nampan kecil (alas cangkir), ada juga yang cangkirnya dibalik menghadap bawah lalu diminum dengan cara mengangkat sedikit-sedikit cangkir yang sudah tengkurep tadi.

Sebagian orang ada yang meminumnya seperti biasa, mendekatkan bibir ke pinggir cangkir lalu meneguknya pelan-pelan, ada yang diseruputnya tipis-tipis hingga berbunyi "sruuut", ada juga yang mendiamkan terlebih dahulu di dalam mulut, sejenak, lalu di telan. Ada adegan yang menjadi sensasi tersendiri bagi penikmat kopi, yaitu momen ketika menyembur-semburkan ampas kopi yang ikut keseruput ke dalam mulut.

Itulah kemudian ada filosofi sebuah kopi, yang film-nya juga menarik untuk dinikmati.

Selain itu, di banyak daerah serta rerata para penikmat kopi menjadikan rokok sebagai salah satu teman terbaik bagi secangkir kopi. Kepulan asap yang terhisap, lalu dikeluarkan pelan-pelan, membubung tinggi, dan sesekali sambil menyeruput kopi. Lengkap sudah. Nikmat sekali.

Seiring dengan perkembangannya, kopi pun bermetamorfosa menjadi aneka sajian yang enak disantap dan dinikmati. Ngopi menjadi sebuah fenomena, yang akhir-akhir ini mampu menggoda semua orang untuk ikut menikmati dan mencicipi. Bau, aroma, dan rasanya yang khas mampu menciptakan ide-ide kreatif yang saat ini banyak kita jumpai.

Kopi tak hanya diminum, tapi ia bermetamorfosa menjadi kue kopi, parfum kopi, atau makanan-minuman lain yang intinya satu: rasa kopi. Selalu ada imajinasi-imajinasi yang bisa dianggit ketika seseorang "bercengkrama" dengan kopi.

Jutaan gerai kopi tercipta, perekonomian bergerak. Kopi menjadi sebuah trend masa kini. Penyajian, packaging, dan rasanya pun berkembang. Di gerai-gerai, kita akan menemukan kopi yang tak lagi menggunakan gelas cangkir tapi menggunakan gelas plastik dengan desain unik dan menarik. Cara minumnya pun menggunakan sedotan. Ada kemudahan, terutama karena lebih mudah untuk take away dan dapar dinikmati dimana-mana.

Jika dulu kita hanya mengenal tiga jenis kopi: pahit, manis, dan kopi susu, maka sekarang ada banyak varian rasa kopi yang dicampur dengan varian-varian tertentu sehingga menghasilkan rasa dan sensasi yang asik. Tak hanya robusta, arabica, sekarang kita bisa menikmati cappucino, espresso, latte, dan lainnya dengan tampilan dan penyajian yang menarik. Tak hanya kopi panas, kini kopi pun disajikan dengan es. Sensasi dingin, terutama di kota panas seperti Jakarta dan Surabaya, membuat semakin ketagihan. Harganya pun mulai terjangkau, meski kopi yang benar-benar asli tetaplah mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun