Mohon tunggu...
Mukhammad Najib
Mukhammad Najib Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Just ordinary person who want to be a better person

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan ke Karimun Jawa

18 Agustus 2011   00:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa waktu lalu, saya berama teman-teman saya dari pecinta alama Oxygen-16 Teknik Kimia Undip melakukan perjalanan wisata dan konservasi mangrove di kepulauan Karimun Jawa, Jepara. Acara ini kami lakukan dalam suasana liburan semester genap yang baru saja usai. Rombongan kami berjumlah 40 orang yang kesemuanya merupakan mahasiswa Universitas Diponegoro. Berangkat hari jumat sore sekitar pukul 17.00 dari Undip menuju Jepara membutuhkan waktu 2 jam menggunakan bus dan satu pick up yang mengangkut barang-barang keperluan kami sehari-hari selama berada di Karimun Jawa.  Tepat pukul 19.15 kami sampai di pelabuhan Kartini, tempat dimana kita akan naik kapal ferri KMP Muria menuju Karimun Jawa. Sampai di dermaga pelabuhan Kartini, kami beristirahat menunggu kapal yang datang keesokan paginya. Karena pada akhir pekan biasanya penuh dan ramai maka kami berinisiatif untuk mengantre tiket sejak dini hari. Setelah mendapatkan tiket, kamipun langsung masuk ke KMP Muria sekitar pukul 06.00 wib tepat saat kapal bisa dimasuki penumpang. Kapal baru berangkat sekitar pukul 08.00 wib karena menunggu tiket terjual habis. Biasanya pada akhir pekan, kapal selalu terisi penuh dan berangkat lebih awal dari jadwal, jadi buat para wisatawan yang akan ke Karimun Jawa pada akhir pekan supaya lebih siap mengantre lebih awal. Perjalanan menggunakan kapal ferry ke Karimun Jawa memakan waktu 6 jam sehingga kami baru tiba di pelabuhan Karimun Jawa pukul 14.00 wib. Setelah sampai di pelabuhan, kami dijemput oleh mobil dari BTN ke penginapan yang berjarak sekitar 2km dari pelabuhan. Malam harinya karena acara bebas saya gunakan untuk pergi ke alun-alun yang berjarak cukup dekat dengan penginapan. Suasana malam hari di alun-alun cukup ramai lantaran banyak pedagang yang berjualan di area alun-alun tersebut. Ada banyak yang ditawarkan pedagang di sana namun yang paling banyak dijual adalah sea food hasil tangkapan para nelayan Karimun. Makan malam saya lakukan di alun-alun dengan menyantap cumi bakar. Rasanya nikmat sekali menikmati malam dengan makanan sea food dan suasana pantai. Hari berikutnya, kami di undang BTN Karimun Jawa untuk pelatihan konservasi hutan mangrove di sana. Kami dijemput mobilm BTN sekitar pukul 8.00 pagi kemudian langsung menuju lokasi penanaman mangrove di desa Kemujan. Sebelumnya kami dberi pengarahan dulu oleh petugas dari BTN tentang cara menanam mangrove yang baik dan benar. Menanam mangrove memang cukup sulit karena kita harus berjalan di lumpur yang cukup dalam dan tak jarang kaki saya terjebak di lumpur dan susah sekali keluar. Acara kemudian dilanjutkan dengan tracking keliling Karimun Jawa. Berjalan kaki memang sehat tapi apabila kita berjalan kaki sangat jauh akan menyebabkan rasa sakit dan pegal-pegal. Hal inilah yang saya rasakan setelah tracking. Jauhnya jarak dari tempat konservasi mangrove ke penginapan membuat acara tracking  ini menjadi terasa sangat berat. Setelah sampai di penginapan menjelang maghrib, acara bebas seperti biasa saya pergi ke alun-alun berjalan-jalan. Kali ini saya bertemu seorang bule asal Spanyol bernama Inavio. Dia berasal dari Barcelona dan berada di Indonesia sebagai relawan dan guru bahasa Inggris di Semarang. Kami berdua cukup nyambung ngobrol kesana kemari karena sama-sama suka dengan klub sepak bola Barcelona FC. Hari berikutnya, acara yang saya tunggu-tunggu yaitu snorkeling dan mengelilingi pulai menggunakan boat. Safety merupakan hal paling utama oleh karena itu kami diwajibkan memakai life jacket jika ingin naik ke perahu. Tak lupa kami menyewa peralatan snorkeling seperti snorkle, google, dan kaki katak. Pulau menjangan kecil merupakan tujuan pertama kami. Spot disini sangat menarik dengan terumbu karang yang masih terawat dengan baik serta banyak ikan-ikan kecil yang berenang di samping kita. Hal ini merupakan pengalaman saya yang tak terlupakan karena seumur hidup saya belum pernah mengapung di atas air karena saya menag sama sekali tidak bisa berenang. Thanks for the life jacket. Hehehehe Setelah puas melihat terumbu karang di Menjangan Kecil, kami berpindah ke pantang Tanjung gelam di bagian utara pulau Kemujan. Pantainya berpasir putih sunggu menawan. Pemandangannya juga luar biasa dengan ombak-ombak kecil dan karang-karang yang berada di sekitar. Membuat kami betah berlama-lama tinggal dan berfoto ria. Setelah itu kami mencoba untuk mengunjungi penangkaran ikan hiu di pulau Menjangan Besar. Di sini terdapat beberapa jenis ikan hiu dan asyiknya kita dapat berenang bersama mereka karena mereka cukup jinak (kata penjaganya si. . .) benar saja setelah saya mencoba masuk ke air, saya tak di apa-apakan oleh hiu-hiu tersebut. Mungkin karena penampilan saya yang terlihat tidak mempunyai daging kali ya. hehehe Setelah puas bermain bersama hiu-hiu, kami pun kembali ke penginapan untuk beristirahat. Esok harinya saya gunakan untuk menelusuri pantai-pantai yang ada di Karimun Jawa seperti Nirwana, Legon Lele, Barakuda, dll. Hampir semuanya saya jelajahi menggunakan sepeda motor yang kebetulan ada teman saya yang membawanya. Hari pun telah usai, usai pula petualangan kami di Karimun Jawa. Kamipun bersiap-siap kembali ke Semarang dan alhamdulillah saya berhasil kembali ke Semarang dan menceritakan kisah saya di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun