Mohon tunggu...
Mugniar
Mugniar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mamak Blogger

Ibu dari 3 anak dan penulis freelance yang berumah maya di www.mugniar.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

11 Hal Positif yang Bisa Dipelajari dalam Perlombaan 17 Agustusan

16 Agustus 2016   16:10 Diperbarui: 16 Agustus 2016   17:07 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Kemerdekaan Indonesia tercinta sudah tinggal menghitung jam saja. Untuk merayakannya, di seluruh pelosok Indonesia diselenggarakan berbagai lomba. Ada yang untuk anak-anak, ada yang untuk orang dewasa.

Tak ketinggalan putri saya Athifah, yang masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. Dia mulai mengikuti lomba di masjid Al-Mukarramah yang terletak kira-kira 300 meter dari rumah kami, sebagai wakil dari TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) Babul Jannah. Lomba-lomba yang diselenggarakan berkenaan dengan lomba-lomba yang biasanya diselenggarakan pada acara 17 Agustusan (seperti lomba makan kerupuk dan tusuk jarum) plusbeberapa lomba lain (tadarus dan kuis Ranking 1).

Saya pribadi merasa senang anak saya ikut aneka perlombaan. Bukan semata agar dia memiliki jiwa kompetitif tetapi untuk menempa mentalnya agar menjadi pribadi tangguh. Saya baru saja mem-posting satu kisah berlomba putri saya di sini. Di situ saya menceritakan proses berlomba. Putri saya kalah tetapi saya merasa bahagia karena dia bisa belajar hal-hal lain guna penempaan kepribadiannya. Bagi saya, yang paling penting dalam berlomba adalah prosesnya, bukan menang atau kalahnya.

Di usia yang tak muda lagi, saya pun penggemar lomba, khususnya kuis di media sosial dan lomba-lomba menulis/blog. Saya juga sesekali mengirim tulisan ke media cetak. Kalau ditotal, mungkin ada 500-an lomba yang saya ikuti selama saya aktif ngeblog sejak awal tahun 2011. Manfaat paling besar yang saya rasakan adalah pengaruh positifnya dalam pengembangan diri saya. Saya ingin putri saya juga belajar. Belajar dari proses berlomba.

Kalau dirinci, berikut hal-hal yang bisa dipelajari dalam perlombaan:

  1. Melatih sportifitas melalui kejujuran dalam berlomba dan menyelamati pihak yang menang serta menerima kekalahan.
  2. Melatih kebesaran jiwa dengan tidak terpengaruh kepada besarnya dukungan sekitar. Pada lomba kemarin, tak ada teman dari TPA-nya yang mendukung putri saya. Kawan-kawannya malah mendukung pihak lawan. Di usianya yang masih anak-anak pun ternyata, putri saya telah mendapati hal ini. Dia sempat mengatakan kepada saya, “Masa, teman-temanku tidak ada yang mendukung, Ma?”
  3. Belajar menikmati proses sebagai sebuah pembelajaran penting.
  4. Belajar mengukur kemampuan diri sehingga bisa tahu di mana kekurangan dan belajar lebih baik lagi.
  5. Berani tampil di depan orang banyak tanpa peduli ada yang mengagumi ataupun mencemo’oh.
  6. Berlatih konsentrasi dalam menyimak dan melakukan instruksi yang diberikan.
  7. Berlatih dan berani menerima tantangan dan memecahkannya.
  8. Jika terbiasa berlomba, kekalahan tak mudah menjatuhkan. Sebaliknya, kemenangan tak mudah menjadikan diri sombong.
  9. Belajar menerima keragaman. Bahwa banyak orang yang lebih bagus, atau sama bagusnya dengan kita dan tidak mudah mencemo’oh orang lain.
  10. Belajar memanfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.
  11. Jika terbiasa berlomba, secara perlahan pribadi tangguh akan terbentuk dan ketika dibutuhkan dalam hidup, anak bisa bersikap tangguh.

Demikian 11 hal yang saya rinci, yang bisa dipelajari anak dalam sebuah perlombaan. Perlombaan saya sinonimkan sebagai pelatihan ketangguhan karena kita perlu berlatih dan terlatih untuk menjadi tangguh.

Mengapa?

Karena ketangguhan bukanlah sesuatu yang tiba-tiba jatuh dari langit ketika dibutuhkan dalam hidup. So, mari berlomba dan nikmati prosesnya.

Dirgahayu Indonesiaku. Mari belajar menjadi tangguh.

Makassar, 16 Agustus 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun