Mohon tunggu...
Intan Dwiningrum
Intan Dwiningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa di universitas airlangga

hai, saya adalah seorang mahasiswa tahun pertama di unair. saya mengambil jurusan kesehatan tetapi saya memiliki hobi di bidang non akademik, seperti public speaking, mc, editing, making konten dsb.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya "Self Reward" Gen Z Zaman Now, Apakah Suatu Hal yang Positif Atau Hal yang Bisa Menghambat Kesuksesan?

2 April 2024   12:30 Diperbarui: 2 April 2024   12:42 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Budaya "Self-Reward"  GEN-Z Zaman Now, Apakah Suatu Hal yang Positif? Atau Hal yang Bisa Menghambat Kesuksesan?

 

Di zaman perkuliahan ini, siapa sih yang belum pernah diajak oleh teman  untuk hang-out bareng sebelum pelaksanaan UTS/UAS atau semacam ujian-ujian yang lainnya? Saya kira ketika kita diajak setelah ujian sih, make sense yaa. Karena kita sudah tidak memiliki tanggungan belajar untuk menghadapi ujian. Tapi kalau sebelum ujian apakah bisa dikatakan worth it? Dan apakah self reward tersebut benar-benar self reward yang dapat menjamin nilai kita di ujian nanti bagus? Atau hanya suatu bentuk pemborosan dan suatu bentuk wasting times saja? Atau mungkin akan menjadi hal useless dan mempersempit waktu kita dalam mempersiapkan ujian nanti?

Sebagai seorang mahasiswa semester kedua fakultas vokasi departemen Kesehatan di Universitas Airlangga, tidak dipungkiri bahwa kita memiliki banyak tugas dan juga banyak laporan praktikum yang harus dikerjakan. Hal itu memang terkadang membuat kita membutuhkan suatu "healing" agar kita tidak merasa penat dan bosan dengan kegiatan yang kita lakukan tersebut. Saya kira tidak hanya fakultas vokasi departemen kesehatan, program studi lain di fakultas lain pun pasti memiliki kesibukan masing-masing di setiap semesternya. Dan untuk sebagian mahasiswa yang masih belum terbiasa dengan kesibukan-kesibukan di dunia perkuliahan tersebut akan merasa suntuk, bosan dan capek dengan kegiatan-kegiatan yang hampir tiap minggunya di ulang terus menerus.

Maka dari itu, di setiap akhir pembelajaran sebelum melaksanakan Ujian Tengah Semester atau Ujian Akhir Semester, ada beberapa teman kita atau bahkan kita sendiri mengajak teman yang lainnya untuk melaksanakan suatu "healing". Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk pergi berlibur, nge-mall, atau sebagai mahasiswa yang berkuliah di Surabaya biasanya ketika akan "healing" pasti pergi ke Malang atau Pacet atau tempat-tempat alam lainnya sekitar Surabaya.

Namun, ada juga beberapa mahasiswa yang bertanya-tanya mengapa kita melakukan self reward berlibur sebelum pelaksanaan ujian? Bukankah lebih baik waktu itu digunakan untuk belajar dan mempersiapkan ujian?

Ya, saya pun sebenarnya juga pernah berfikir seperti itu. Saya kira dalam sudut paandang dan opini dari saya jika kita memang telah menguasi  setiap mata kuliah yang kita punya, dalam artian setiap harinya setelah kita selesai melaksanakan kelas kita selalu me-review semua mata kuliah yang kita dapatkan untuk dapat lebih menguasainya, dan ketika ujian nanti kita sudah merasa siap dengan segala ilmu yang kita dapat dari hasil di kelas dan dari hasil belajar pribadi, maka budaya self reward sebelum melaksanakan ujian yang dilakukan oleh gen z itu boleh saja dilakukan. Karena pada dasarnya itu tidak akan pernah mengganggu waktu belajar kita karena kita sudah merasa siap dalam melaksanakan ujian.

Tetapi untuk sebagian mahasiswa, terkadang saat proses pembelajaran di kelas ada beberapa aspek pada mata kuliah yang  belum dipaham dan kita masih perlu untuk mengulasnya terlebih dahulu supaya dapat memahaminya, tetapi di sisi lain ketika kita mempunyai laporan praktikum dengan deadline yang sangat dekat, kita meninggalkan proses mengulas mata kuliah tersebut dan melanjutkan untuk mengerjakan laporan. Sehingga, pada akhirnya banyak mata kuliah yang menumpuk menunggu kita ulas sampai waktu mendekati proses pembelajran terakhir sebelum ujian, dan pada akhirnya kita tidak mengulasnya dan belajar hanya dalam waktu sistem kebut semalam. 

Saya kira untuk sebagian mahasiswa yang masih menerapkan sistem belajar seperti ini lebih baik tidak membudayakan self reward sebelum ujian. Lebih baik kita mencari terlebih dahulu sistem pembelajaran ternyaman dan mulai untuk membudayakan sistem pemelajaran ternyaman tersebut untuk diri kita. Agar pada akhirnya kita dapat merasa siap dengan ujian yang kita miliki nanti dan dapat mengerjakan ujian sesuai dengan yang kita harapkan dan hasilnya pun pasti akan ikut serta sesuai dengan harapan.

Karena pada dasarnya sistem pembelajaran yang saya sebutkan diatas yang mana mahasiswa merasa kewalahan dengan laporan praktikum dan di lainn sisi harus mengulas mata kuliah yang belum dipahami ini merupakan suatu contoh dari budaya menunda-nunda pekerjaan yang kita punya. Karena di lihat-lihat gen z zaman sekarang mudah merasa kelelahan jika diberi beberapa tugas yang sebenarnya tidak banyak tetapi, karena mereka menunda-nunda pekerjaan dan tidak segera menyelesaikannya maka, mereka merasa kelelahan, kewalahan dan merasa hal itu memberatkan. 

Untuk itu pastinya mindset menunda-nunda ini pada akhirnya akan sulit untuk membawa kita ke kesuksesan, karena tiap harinya kita merasa kewalahan dan alhasil kita mungkin tidak bisa berfokus dengan hobi atau kegiatan lain yang dapat mengembangkan softskill kita, sebagai contoh dalam bidang non akademik seperti modeling, mc dan sebagainya. Yang biasanya kita memiliki waktu untuk melakukan hal tersebut, tetapi karena sibuk denga pekerjaan yang kita tunda kita tidak bisa melakuakn hobi-hobi yang kita minati tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun