Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penjelajah Masa Lalu (Episode 3, Candi Laut Selatan)

19 September 2019   23:06 Diperbarui: 19 September 2019   23:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secercah harapan mampir di benak Raka saat melihat lubang besar di atas kepalanya. Lagi-lagi sebuah gua. Dia tidak tahu apakah itu bisa menyelamatkan mereka, tapi memang tidak ada pilihan lagi. Raka melompat memasuki gua diikuti Bima dan Raja. Sementara air terus saja naik dengan cepat dan sekarang mulai membanjiri gua.

Ketiganya terus saja berlari berkejaran dengan air. Untungnya ternyata lorong gua itu menanjak ke atas dengan bentuk diagonal sehingga meskipun sambil terengah-engah tidak karuan, ketiganya tidak segera digulung air yang terus berdatangan.

Mulut gua mulai terlihat. Seakan disuntik dengan 1 mg adrenalin, ketiga lelaki itu mengerahkan tenaga sekuatnya mencapai mulut gua.

Berhasil! Sambil ngos-ngosan tak karuan, ketiganya lagi-lagi menjatuhkan diri ke tanah dalam kondisi kelelahan teramat sangat. Suara luapan air di belakang mereka sudah tak terdengar lagi. Aneh! Seolah-olah air itu memang menggiring mereka ke tempat itu.

Raka bangkit berdiri setelah merasa nafasnya sudah kembali normal. Memandangi kedua rekannya yang juga mulai bangkit berdiri, lalu melihat sekeliling untuk melihat mereka ada di mana. Matanya terantuk pada sebuah pemandangan yang lagi-lagi mendirikan bulu roma.

Mereka sedang berada di tengah-tengah kompleks pemakaman yang sangat tua. Dan ternyata mereka tadi bukan keluar di mulut gua, namun di lubang kuburan yang terbuka!


-----
Pekanbaru, 19 September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun