Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sinonggi Makanan Khas Orang Tolaki yang Menyegarkan Nikmat dan Sehat

9 September 2013   00:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:10 4222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sagu merupakan salah satu jenis bahan makanan pokok dari beberapa suku di Indonesia, termasuk suku Tolaki yang mendiami wilayah daratan sulawesi tenggara yang oleh masyarakat sana makanan pokoknya ini disebut dengan nama “Sinonggi”. Sinonggi ini sama dengan Papeda kalau di Papua atau Maluku, atau kalau orang Luwu Palopo Sulawesi Selatan menyebutnya Kapurung, namun dari ketiga nama di atas Sinonggi, Papeda dan Kapurung memiliki bentuk penyajian yang berbeda-beda alias tidak sama dalam cara penyajian baik bentuknya maupun hidangan pendampingnya.

Sinonggi dalam penyajiannya dimasak dan disajikan secara terpisah antara Sinonggi, sayur lauknya dan lauk ikannya serta hidangan pendamping pelengkap lainnya, barulah ketika akan disantap Sinonggi disatukan dalam piring. Sinonggi yang merupakan kuliner tradisional masyarakat Tolaki ini terdiri dari

1. Sinonggi yaitu saripati sagu yang dikentalkan dengan cara menyiram dengan air panas secukupnya sambil diaduk/diputar secara perlahan sampai mengental seperti “lem” dan siap disajikan atau bahasa Tolakinya mosolori.

2. Sayur, sayur khas dan merupakan pasangan paling cocok untuk menyantap sinonggi (bahasa daerahnya “mosonggi”) adalah campuran sayur bayam, terong bulat kecil yang bahasa lokalnya disebut palola, kemudian okri/vegeta atau bahasa lokalnya kopigandu serta kacang panjang, yang dimasak bening dan biasanya saat disajikan air kuah sayur dipisahkan dengan sayurnya.

3. Lauk ikan atau daging/ayam, yang paling khas dan merupakan masakan yang paling cocok untuk lauk ikan, daging/ayam ini adalah dimasak tawaoloho yaitu dimasak bening dengan sedikit bumbu, namun ditambah dengan satu bumbu khas yakni daun kedondong hutan atau bahasa lokalnya disebut tawaoloho, bisa juga memakai daun kedondong biasa namun rasanya kurang kecut atau asam, dimana rasa kecut atau asam khas daun kedondong inilah yang memberi sensasi rasa kecut segar yang membangkitkan selera.

4. Sambal, hampir semua hidangan akan terasa lebih nikmat jika ada sambalnya, begitu pula dengan Sinonggi. Sambal sinonggi biasanya hanya sambal ulek biasa, cabe dan tomat serta terasi secukupnya sesuai selera dan yang agak khas sedikit adalah sambal dicampur dengan mangga muda yang diparut atau dicacah,dan ada satu jenis mangga di Sulawesi Tenggara yang rasanya sangat masam/kecut, kalau orang lokal menyebutnya dengan nama mangga “hiku” kalau bahasa Indonesianya saya kurang tahu karena belum pernah menemukannya. Namun justru rasa masam dan kecut ini menjadikan makan Sinonggi atau mosonggi ini akan terasa nikmatnya sampai mengucurkan keringat.

Cara makan Sinonggi ini adalah pertama-tama air kuah, bisa air kuah sayur yang sudah terpisah tadi atau bisa juga air kuah ikan atau daging/ayam yang dimasak tawaoloho, atau campuran keduanya sesuai selera diambil secukupnya dipiring kemudian ditambahkan perasan jeruk purut (bahasa lokal: jeruk Tolaki), lalu  Sinonggi atau sagu yang telah kental tadi diambil dengan cara digulung memakai posonggi (sumpit) dimasukkan kedalam kuah tadi kemudian dicampur dengan sayur dan lauk ikan, daging/ayam serta tentu tidak ketinggalan sambal terasi plus mangga mudanya. Kalau pertama memakan Sinonggi mungkin rada-rada kagok tapi kalau sudah merasakan dan terbiasa maka dijamin akan ketagihan untuk mencicipi kuliner tradisional khas masyarakat Tolaki ini.

[caption id="attachment_286702" align="alignnone" width="283" caption="Sinonggi"][/caption] [caption id="attachment_286704" align="alignnone" width="480" caption="Sinonggi siap santap"]

1378662303380488432
1378662303380488432
[/caption] Sinonggi termasuk makanan yang menyegarkan dan sehat. Selain sayuran dan lauknya dimasak dengan bumbu yang tidak terlalu banyak (masak bening), menurut penelitian litbang deptan Sagu sebagai bahan baku utama dikenal memiliki kandungan karbohidrat sekitar 85,6%, serat 5% dan untuk 100 gr sagu kering setara dengan 355 kalori. Selain mengandung karbohidrat juga mengandung polimer alami yaitu semacam zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia seperti memperlambat peningkatan kadar glukosa dalam darah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus. Selain itu, serat pada sagu juga mengandung zat yang berfungsi sebagai probiotik, meningkatkan kekebalan tubuh, serta mengurangi resiko terkena kanker usus dan paru-paru. Jadi warisan kuliner tradisional masyarakat Tolaki ini disamping sangat nikmat untuk disantap ternyata juga sangat menyehatkan, patutlah kiranya ini dipopulerkan sebagai salah satu pilihan kuliner nikmat dan sehat nusantara melalui Indonesia Travel agar Sinonggi dapat dikenal tidak saja di nusantara tapi juga ke manca negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun