Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Keliling Kota Semarang Menggunakan BRT

10 Januari 2020   20:54 Diperbarui: 10 Januari 2020   21:09 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nunggu bus datang/dokpri

Kondisi ini makin parah saat pertama kali pemerintah menaikkan harga BBM dari Rp.2000 menjadi Rp. 6000. Pada awal tahun pemerintahan SBY.

Semua harga mendadak naik. Dengan alasan ongkos transportasi  naik.  Bus dan Angkota di tempat kami pun seperti berpesta pora menaikkan tarif angkutan.

Kondisi ini membuat orang-orang berfikir, ongkos naik angkutan mending buat angsuran motor.

Maka mulai saat itu, motor di wilayah kami makin banyak. Orang-orang yang biasanya pergi bekerja menggunakan bus dan angkot, kini menggunakan motor untuk alasan penghematan.

Perlahan, angkot seperti terusir. Pengusaha angkot mulai mengeluhkan sepinya penumpang. Di tempat kami ada beberapa pengusaha angkot yang menjual armadanya. Atau menggantinya dengan plat hitam untuk kendaraan pribadi. Tapi waktu itu  masih ada satu dua yang beroperasi dengan pendapatan yang tidak menentu.

Bus kota yang melewati lokasi kami melewati dua trayek. Bukit Kencana-Mangkang yang melewati Sigar Becah dan Bukit Kencana PRPP yang melewati jalur bawah atau Kedungmundu. Bus ini masih menjadi favorit para pelajar di pagi hari. Saya sering menyaksikan para penumpang berdesakan di dalam bus. Diselingi suara kernet yang kasar dalam mengatur penumpang agar maju atau mundur.

Lalu bulan Maret tahun 2017 seperti menjadi akhir karir para bus kota dan angkot.
Keberadaan Bus BRT yang lebih murah dan nyaman menggeser kedudukan mereka.

Keberadaan Bus BRT yang dibiayai pemerintah kota Semarang lewat dana APBD ini seperti sebuah  Oasis ditengah gersangnya alat transportasi di wilayah kami.

Tak terasa perjalanan kami sudah sampai di jalan Kedungmundu Raya.

"Turun pak, kita makan siang dulu, nanti pulangnya naik taksi online aja", kata teman saya menyadarkan lamunan saya.

Kami turun berbarengan dengan naiknya rombongan anak sekolah SMP N  29  Semarang .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun