Mohon tunggu...
SHOFFA
SHOFFA Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa kedokteran gigi Universitas Airlangga

MENULIS SUKA-SUKA SAJA

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kamu Jangan "Ngegas" Dong

28 Agustus 2018   21:36 Diperbarui: 28 Agustus 2018   21:43 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jangan ngegas dong! Kontrol dong ah! Hobinya kok ya marah-marah. Senangnya kok ya emosi saja. Bisa kan lebih santai kalau bicara? Nggak perlu melotot, pakai otot, atau sampai nyolot. Kan ya bisa bicara baik-baik, nggak pake berisik, apalagi sampai mendelik. Santai dong!

Saya tuliskan tulisan ini biar kamu merasa, barangkali kamu baca. Biar kamu yang suka ngegas, suka nyolot, suka terpicu jadi tahu. Padahal ternyata sebelum tulisan ini dibaca oleh siapapun, ada yang lebih merasa daripada yang dikira. Bahwa sebenarnya setiap orang sama saja. Sulit untuk merasa sebelum ada yang  bicara sama dia. Tidak mau intropeksi, tapi sukanya mengoreksi.

Minta orang lain ngomong santai namun sendirinya juga tidak santai. Berapa kali bilang orang lain "nggak usah ngegas!" Lah sendirinya ngegas juga. Terkadang juga manusia suka lupa diri, baru ingat kalau sudah dikritisi. Sama orang lain. Sudah dikritisi tapi tetap tidak ingin perbaiki. Terkadang juga manusia tidak sadar watak, tidak suka dibentak, eh malah sukanya jadi pemberontak. Sudah begitu tidak tak sedikit pun yang tidak suka dikritisi. Siapa? Saya lah.

Siapa yang suka dikritik soal watak? Orang-orang maunya juga bebas suka-suka dengan yang dilakukan. Tidak mau dikoreksi itu-ini. Tapi siapa yang tidak butuh teman, pacar, tetangga, atau kerabat? Tidak ada. Jadi jelas kritik mau-tidak mau, suka-tidak suka, diterima-terima saja, hanya buat tetap punya teman, pacar, tetangga, atau kerabat. Tepo sliro kata orang Jawa, tenggang rasa. Padahal aslinya ya dongkol-dongkol dalam hati, ditahan-tahan sendiri.

Jadi manusia sering-sering sadar, sadar kalau suka tidak sadar, sadar kalau suka lupa diri, sadar kalau yaaa sebenarnya tidak banyak yang berbeda. Jadi manusia sering-sering intropeksi, mau memaki - intropeksi, mau emosi - intropeksi, ya barangkali juga orang lain tak sebegitu suka denganmu sama sepertimu tidak menyukainya. Impas. Tulisan saya suka abstrak ya. Ya iya. Kan menulis suka-suka. Kesimpulannya ini tadi maunya ngomongin orang, eh tahunya orangnya juga tidak beda sama saya. SEMOGA SAYA LEKAS SADAR. JANGAN NGEGAS DONG!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun