Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] Istri

25 November 2018   21:32 Diperbarui: 25 November 2018   22:11 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tantri berdiri di sana. Dengan wajah berang. Mas Rama buru-buru pamit dan meninggalkan kami. Aku memandangi kepergiannya hingga ia hilang di antara kerumunan orang di Bandara.

Aku kemudian dikejutkan oleh segerombolan karateka yang sama-sama baru kembali dari Samarinda bersama Adila. Mas Adnan juga ada di sana. Mereka segera saja membaur dengan kami.

"Siapa tadi, Rien?" Mas Adnan bertanya sambil kami sama melangkah ke luar Bandara.

"Bukan siapa-siapa, Mas. Cuman temen."

"Aku tahu siapa dia, sempai," Adila nimbrung.

"Oya?" aku menggamit tangan Adila.

"Dia itu kemungkinan mantan pacar Sempai Ririen..."

Aku tersenyum getir. Saat ini kami memang tidak pernah berhubungan sama sekali. Putus kontak. Tapi, secara resmi berpisah pun kami tak pernah melakukannya. Kami pisah, atau tepatnya dipisahkan, begitu saja.

"Udah nggak usah dipikirin soal yang tadi. Ayo kita pulang."

"Sempai belum lupa janji 'kan?"

"Oya? Janji apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun