Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sistem Anti-Rudal S-400 Diterima Turki, AS-NATO Panik, Rusia Tertawa, Timteng Tambah Kalut

31 Juli 2019   21:04 Diperbarui: 31 Juli 2019   21:09 12928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah di masa depan pangkalan angkatan laut Al Daayen akan menjadi titik pendaratan laut penting lainnya bagi militer AS di Teluk Persia masih belum diketahui.

Selain kerja sama AS dengan Qatar di Qatar, Raytheon, salah satu pemasok senjata terbesar AS, mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani dua kontrak penjualan senjata dengan Qatar untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudal udara komprehensif Qatar.

Menurut laporan itu, total nilai kontrak kedua pihak adalah $ 2,2 miliar, termasuk sistem rudal udara-ke-udara canggih, rudal udara-ke-udara jarak menengah, dan sejumlah subsistem rudal "Patriot" yang tidak disebutkan jumlahnya.

Jadi bagaimana Rusia dan Iran akan melihat catur AS di Timur Tengah?

Sebenarnya, Qatar awalnya ingin membeli S-400 Rusia. Kali ini berbalik untuk membeli rudal pertahanan udara tipe baru dari AS. Dari sini kita dapat melihat betapa persaingan bisnis alutsista canggih di Temteng begitu gencar sekali.

Ini merupakan pertanda bahwa negara-negara di kawasan Timur Tengah sebenarnya lebih banyak menginginkan untuk permintaan pertahanan independen, namun tekadnya tidak cukup besar, dan lebih banyak dipengaruhi oleh AS. Sebagai contoh, Turki dapat melakukan ini karena mereka memiliki pertahanan independennya sendiri, sehingga mereka berani melakukan seperti sekarang ini dengan melakukan pengadaan alutsista dari Rusia.

Jadi Truki tidak ingin terancam oleh negara besar mana pun, ini adalah titik yang sangat independen dari Turki. Bahkan jika dibatalkan pesanan F-35 oleh AS, maka akan beralih membeli Su-57 Rusia (akan penulis bahas pada tulisan yang berikutnya).

Namun kita ketahui Qatar adalah satu negara di Timteng yang telah lama membeli alutsista AS, mereka telah memiliki sistem pertahanan rudal yang disebut Sistem Pertahanan Rudal Timteng yang dibangun AS selama bertahun-tahun, seluruh negara-negara Dewan Kerjasama Teluk telah bergabung dengan sistem ini. Jadi tidak heran semua bisa dikuasai dan dikontrol AS. Mereka tidak bisa seperti Turki yang bisa dikelurkan dari kerangka kerjasama.

Selain itu Qatar adalah negara yang kekuatan militernya sangat lemah, jadi cara untuk melindungi diri adalah mendengarkan apa kata-kata AS untuk bertahan hidup. Ini adalah kenyataan yang kita lihat sekarang.

Hubungan dengan Iran dan Truki baik. Saat terjadi konflik diplomatik dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya dulu, juga banyak dibantu Iran dan Turki.

Turki sebenarnya hubungannya dengan Iran baik. Turki sebenarnya selama ini diam-diam membantu Iran untuk menjual minyak Iran, dan kemudian menggunakan sistem perhitungan masa lalunya dengan Iran dengan dolar AS. Di masa lalu, mereka benar-benar melakukan hal ini, jadi sekarang, misalnya, Qatar, jika AS tidak menariknya, mereka memiliki dua pangkalan penting AS. Tentu saja, kali ini termasuk juga pangkalan angkatan laut Al Daayen terbaru yang sedang dibangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun