Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Teana - Ad Dar Al Hamra (Part 22)

20 Agustus 2018   07:36 Diperbarui: 21 Agustus 2018   05:13 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ayah, lihat apa yang aku peroleh."

"Untuk apa kau bawa ular itu? Hati -- hati gigitannya berbisa anakku." ucap Rashad cemas.

"Ayah tenang saja. Aku sudah terbiasa menghadapi ular seperti ini." jawab Teana singkat.

Teana segera memotong kepala ular itu dengan jambia miliknya. Darah mengucur ke atas pasir. sebelum darah itu habis, Teana menampung sedikit darah ular itu di telapak tangan kirinya. Lalu ia menyodorkan tangannya kepada Rashad agar Ayahnya bisa mencium bau darah ular itu. Dengan ekspresi heran, Rashad melakukan perintah Teana. Ia mencium bau darah di telapak tangan Teana. Ia mengernyitkan hidungnya. Bau tak sedap memenuhi lubang hidungnya.

"Cukup anakku... Cukup. Ayah tidak tahan baunya." ucap Rashad sambil menutupi hidungnya menggunakan burka miliknya.

"Apakah Ayah paham maksudku?"

"Iya, Ayah paham. Kau ingin membandingkan bau darah ular dengan bau darah jasad. Dan itu sama hasilnya. Sangat anyir."

"Bukan itu maksudku Ayah." ucap Teana sambil membersihkan darah di telapak tangannya menggunakan pasir.

"Lalu apa?"

"Aku menduga bahwa sang pendeta mati dibunuh. Dan pembunuhnya bukan manusia."

"Apa? Kau jangan membuatku panik anakku. Jangan membuat kesimpulan yang tidak beralasan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun