Perempuan puisi mencintai aksara dan diksi, tentang perjalanan hidupnya ia lukiskan dalam balutan puisi. Ia juga suka bercengkerama dengan imajinasi walau tak ingin terjebak di dalamnya
Ketika sedih takut dan tersesat, ia berbagi perasaannya ke dalam puisi. Ia takkan mewarnai hidupnya dengan luka dan kegundahan yang berlarut larut, sebab ia tahu bahwa hidupnya adalah pemberian sementara dan terbatas
Samudera hatinya takkan ia biarkan candu pada rasa sakit dan kelabu. Ia akan menjalani hari harinya dengan penuh rasa syukur dan menyatakan kerinduan hatinya dalam doa
Janji hati seorang perempuan puisi adalah janji untuk terus menjalani hidup dengan terus berjuang dan berpengharapan pada Sang Pemberi Hidup
***